Tuding Ada Provokator Pemicu Rusuh di KJRI Jeddah

Selasa, 11 Juni 2013 – 13:14 WIB
JAKARTA - Kerusuhan di gedung Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (9/6) ternyata dipicu oleh isu yang menyesatkan.

Saat kejadian, beredar kabar bahwa hari itu merupakan kesempatan terakhir bagi para tenaga kerja indonesia (TKI) di Arab Saudi yang tidak memiliki surat-surat lengkap untuk mengurus dokumen imigrasi mereka.

"Sehingga berbondong-bondonglah datang warga kita jumlahnya 2-3 kali lipat dari biasa," ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (11/6)

Lonjakan ini mengakibatkan petugas KJRI kewalahan melayani para TKI. Cuaca yang panas kala itu juga membuat para TKI tidak mampu menahan emosi dan terjadilah insiden kerusuhan yang memakan satu orang korban jiwa itu.

Djoko membantah adanya pembakaran terhadap gedung KJRI. Menurutnya, saat itu yang dibakar oleh massa adalah benda-benda plastik yang berada di sekitar kompleks KJRI.

Sedangkan untuk korban meninggal, lanjutnya, yakni perempuan bernama Marwah binti Hasan. Perempuan tersebut meninggal akibat dehidrasi dan terinjak-injak.

Untuk mencegah insiden serupa terulang kembali, pemerintah telah meminta penambahan personil keamanan dari pihak Saudi. Saat ini sebanyak 100 orang personil keamanan dari pemerintah Arab Saudi menjaga KJRI Jeddah.

Lebih lanjut Djoko meminta para TKI overstayer untuk tenang dan tidak termakan ataupun menyebarkan berita bohong. Ia menegaskan, pemerintah Arab Saudi masih memberikan waktu hingga tanggal 3 Juli 2013 bagi para WNI overstayer untuk melengkapi dokumen keimigrasian mereka.

"Itu berita bohong yang sangat disesalkan. Waktunya masih cukup jika mereka sabar mengikuti prosedur, karena petugasnya telah ditambah dan waktu masih panjang," tandasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laksamana Sukardi Diperiksa di Kasus BLBI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler