Tuding Konspirasi AntiBarca, Javier Faus Siap Beri Bukti

Sabtu, 05 April 2014 – 04:48 WIB

jpnn.com - BARCELONA - Sanksi berat yang diganjarkan FIFA kepada Barcelona terus menuai pro kontra. Kali ini rival abadi klub Catalan tersebut, Real Madrid, ikut tersedot dalam pusaran kasus transfer pemain di bawah umur. Barcelona menuding ada pihak lain yang ingin mengebiri prestasi klub berjuluk Blaugrana itu.

"Apa yang terjadi bukanlah kebetulan. Kami akan menginvestigasi siapa di balik semua ini. Kami akan membuktikan dan akan membuka semuanya. Ada banyak orang yang tidak bisa menerima fakta bahwa klub ini telah memenangi semua gelar dan menjadi klub top dunia selama sepuluh tahun," kata Wakil Presiden Barcelona bidang keuangan Javier Faus kepada radio Spanyol RNE.

BACA JUGA: Tata Martino Enggan Komentari Konspirasi Jatuhkan Barcelona

Seperti diketahui, Barca (sebutan Barcelona) didenda CHF 450 ribu (Rp 5,7 miliar) dan larangan transfer pemain hingga musim panas 2015.

Hukuman tersebut diberikan kepada klub Catalan itu setelah mereka ketahuan mendatangkan sepuluh pemain di bawah umur dalam periode 2009-2013.

BACA JUGA: Cristiano Ronaldo Absen Lawan Real Sociedad

Faus menegaskan bahwa Barcelona sejatinya sudah menjadi target dari banyak kasus selama bertahun-tahun. Tidak hanya soal transfer pemain, tapi juga tuduhan doping hingga serangan ke para pelatih Barca.

Dia juga kaget kini justru La Masia, akademi sepak bola Barca, menjadi target anyar. Padahal, model pembinaan La Masia menjadi contoh pembinaan usia muda yang sukses.

BACA JUGA: Mercedes Kembali Rajai Latihan Bebas Kedua

"Kasus ini muncul karena ada yang melapor. Siapa pelapor? Itu masih belum diketahui karena dia anonim. Saya melihat ada upaya antiBarca saat ini. Kami adalah korban dari sebuah ketidakadilan yang luar biasa," timpal Presiden Barca Josep  Bartomeu di Football Espana. (aga/ruk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chelsea Siap Bayar Mandzukic Rp 372 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler