jpnn.com - JAKARTA - Bentrok fisik mewarnai rapat pleno DPP Golkar yang digelar di kantor pusat partai berlambang beringin itu di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Selasa (25/11) sore. Ketua panitia pelaksana atau organizing committee (LOC) Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar, Ahmadi Noor Supit menuding para pesaing Aburizal Bakrie di bursa calon ketua umum menjadi otak di balik bentrokan itu.
Menurut Ahmadi, ada upaya di antara pesaing Ical -sapaan Aburizal- untuk menyeret Golkar menjadi partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Kalau calon ketua umum (otak di balik bentrok, red) iya. Karena secara nyata disampaikan bahwa apabila salah satu dari mereka menjadi ketua umum mereka akan membawa Partai Golkar bersama-sama pemerintah," kata Ahmadi dalam konferensi pers di ruang Fraksi Partai Golkar DPR, Selasa (25/11) malam.
BACA JUGA: JK: Bertengkar Boleh, tapi...
Menurutnya, mayoritas calon ketua umum Golkar selain Ical sejak awal memang berkeinginan agar partai peraih suara terbanyak kedua di Pemilu Legislatif 2014 itu tidak lagi menjadi pemimpin dalam Koalisi merah Putih (KMP). Hanya saja, Ahmadi mengaku belum tahu persis tentang pihak yang bermain dalam kisruh itu.
“Siapa di antara caketum itu yang bermain kita belum bisa secara kasat mata melihatnya. Tetapi ada indikasi permainan itu dilakukan oleh pihak yang tidak menginginkan Partai Golkar menjadi leader di KMP," tegasnya.
BACA JUGA: Agung Laksono Cs Gelar Munas Tandingan, Golkar Terancam Pecah
Ahmadi yang juga koordinator wilayah (Korwil) Golkar Kalimantan itu menambahkan, sangat mungkin ada upaya memecah kesolidan Golkar dan KMP. "Bisa saja orang berkepentingan memecah belah (Golkar-KMP). Karena kita yakin, kalau kita lihat bahwa banyak sekali calon ketua umum Golkar ini apabila dia menang jadi ketua umum ingin membawa partai ini menjadi partai koalisi (pemerintah)," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Nasib Perppu Belum Jelas, KPU Cemaskan Tahapan Pilkada
BACA ARTIKEL LAINNYA... Misbakhun Tegaskan Interpelasi Tak Terkait Konflik KMP Vs KIH
Redaktur : Tim Redaksi