JAKARTA - Pakar tata negara dari Universitas Andalas, Saldi Isra, menyatakan bahwa seharusnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) konsentrasi menjalankan tugasnya mengurus negara. Apalagi, SBY pernah mengatakan bahwa para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II harus konsentrasi dengan pekerjaannya.
"Publik ingin SBY yang hadir sebagai Presiden Republik Indonesia memberikan perhatian besar mengenai persoalan di bangsa ini," kata Saldi dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (15/2).
Sebelumnya anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo mengingatkan SBY sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan harusnya fokus mengelola pemerintahan. Menurut Bambang, presiden tidak bisa mengutamakan urusan partai.
"Harusnya kepala negara mendahulukan kepentingan negara. Bukan kepentingan partai atau kelompoknya," kata Bambang.
Senada dengan Bambang, anggota Komisi III DPR lainnya, Indra menyayangkan keputusan Presiden SBY menyibukkan diri pada hal yang tidak ada kaitannya langsung dengan kepentingan rakyat Indonesia secara umum. Menurut Indra, seorang presiden bertanggungjawab kepada seluruh rakyat Indonesia, bukan kepada anggota partai tertentu.
Seperti diketahui, SBY memutuskan untuk mengambil alih pimpinan Partai Demokrat. SBY memutuskan hal itu agar Anas bisa fokus menghadapi kasus dugaan korupsi yang kini ditangani KPK. Keputusan itu diambil setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Akui Belum Bayar Kekurangan Lapindo
Redaktur : Tim Redaksi