Tujuh Ikan Paus Terdampar di Pulau Sabu, Kondisinya Mengenaskan

Sabtu, 12 Oktober 2019 – 15:32 WIB
Mamalia laut terdampar di Pulau Sabu, NTT. Foto : Antara

jpnn.com, SABU RAIJUA - Warga Desa Menia di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur baru-baru ini dikejutkan dengan terdamparnya 17 ekor paus pilot di pantai desa terpencil di wilayah Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua itu.

Warga desa pun turun ke pantai berupaya untuk menyelamatkan belasan ekor paus terdampar itu.

BACA JUGA: Hiu Paus Tutul Ditemukan Mati di Perairan Wanasalam Lebak

Namun, ada cara yang dinilai kurang pas, sehingga mengakibatkan tujuh ekor paus yang dilindungi itu tidak bisa terselamatkan.

"Kami sudah melihat langsung tujuh ekor paus yang mati tersebut, dan sepertinya ada kesalahan saat memindahkan hewan-hewan itu ke tengah laut, sehingga mati," kata Kepala Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji.

BACA JUGA: Ikan Paus Terdampar Lagi di Pantai, Kondisinya Sungguh Mengenaskan

Dari 17 ekor paus pilot yang terdampar itu, 10 ekor di antaranya berhasil diselamatkan oleh warga desa setempat untuk dilepasliarkan kembali ke lautan lepas.

Dari hasil pengamatan di lapangan, tujuh ekor paus yang mati itu mengalami banyak sekali luka di bagian badan dan perutnya.

Selain itu, pada saat penyelamatan, warga desa setempat kemungkinan memegang sirip, ekor, dan badan paus sehingga membuat mamalia laut itu semakin stres.

"Seharusnya untuk menyelamatkan ikan-ikan itu, cara mengangkatnya harus menggunakan terpal berisi sedikit air, dan ramai-ramai memindahkan ke tengah laut sehingga tak ada kontak fisik dengan ikan itu," kata Ikram.

Meski bagaimana pun, BKKPN tetap memberi apresiasi kepada warga desa yang dengan sadar untuk kembali menyelamatkan mamalia laut yang terdampar di Pantai Desa Menia itu.

Paus pilot yang terdampar itu, umumnya mengalami luka-luka serius, karena terdampar di kawasan pantai karang.

"Ada beberapa ekor dalam kondisi tubuh banyak luka robek akibat terdampar di lokasi yang penuh dengan karang," kata Dedy Syamhadi, Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan dan Infrastruktur Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sabu Raijua.

Jauh sebelum terdamparnya 17 ekor paus pilot di pantai desa terpencil itu, ada juga 44 ekor paus biru terdampar di Pantai Liea, Kabupaten Sabu Raijua pada 1 Oktober 2012.

Namun, semua paus biru itu mati karena tidak bisa tertolong oleh warga setempat.

Mantan Bupati Sabu Raijua Marthen Luther Dira Tome mengakui bahwa hampir setiap tahun selalu saja ada satu atau dua ekor paus yang terdampar di wilayah pantai Pulau Sabu.

Fenomena terdamparnya paus di wilayah perairan pantai Pulau Sabu itu, masih tetap menjadi misteri, karena belum ada satu pun kajian yang dilakukan oleh para ahli.

Kabupaten Sabu Raijua merupakan kabupaten yang termasuk dalam Kawasan Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu, yang dideklarasikan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan pada 8 Mei 2009 dengan No.KEP.38/MEN/2009 tentang Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Nasional Laut Sawu dan sekitarnya di Provinsi NTT.

Laut Sawu memiliki sebaran tutupan terumbu karang dengan keragaman hayati spesies yang sangat tinggi di dunia serta merupakan habitat kritis sebagai wilayah perlintasan 18 jenis mamalia laut, termasuk dua spesies paus yang langka, yakni paus biru dan paus sperma.

Laut Sawu juga merupakan habitat yang penting bagi lumba-lumba, duyung, ikan pari manta, dan penyu sehingga dorongan untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena mamalia laut yang terdampar di wilayah perairan pantai Pulau Sabu itu tampaknya menjadi keharusan yang patut dilakukan.

 


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler