Tujuh Orang Dilepas, Satu jadi Tersangka

Rabu, 29 Agustus 2012 – 20:11 WIB
JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melemparkan kritikan pada kinerja intelijen kepolisian dan komando teritorial TNI terkait gejolak di Sampang, Madura.Menanggapi itu, Markas Besar Polri menyatakan terbuka untuk menerima berbagai kritikan termasuk dari Presiden.

"Bagi kami itu adalah pendorong semangat sehingga mampu melaksanakan tugas lebih baik ke depan karena apapun yang dikatakan oleh presiden, adalah suatu hal yang perlu kita cermati karena beliau pasti sudah memiliki informasi yang lebih banyak," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/8).

Sementara itu terkait perkembangan penyidikan peristiwa di Sampang, kata Agus, polisi telah melepaskan tujuh dari delapan orang yang sebelumnya telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan. Satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka, berinisial R.

"Masih terus akan dilakukan penyidikan lebih lanjut. Pimpinan Polri telah memiliki tekad bahwa Polisi membuka diri siap dikoreksi dan dikritik. Kita berharap seluruh masyarakat mau mengawasi kinerja Polri dan memberikan masukan," pungkas Agus.

Sebelumnya diberitakan, Presiden menyesalkan peristiwa Sampang kembali terjadi setelah sebelumnya peristiwa yang sama terjadi di akhir Desember 2011.

Presiden mengatakan, aksi kekerasan terhadap warga komunitas Syiah pada  2011 tidak tuntas diselesaikan. Akar kekerasan di daerah tersebut masih ada sehingga memicu aksi kekerasan pada Minggu lalu.

Presiden meminta kerja sama antara jajaran intelijen, kepolisian, TNI, pemerintah daerah, pemuka agama, dan tokoh masyarakat untuk mengatasi berbagai kekerasan horizontal. Dengan demikian, tak ada lagi aksi-aksi kekerasan pada masa mendatang. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok, KPK Periksa Rusli Zainal Lagi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler