Tukang Galon Jambret Ibu Bhayangkari

Rabu, 27 Januari 2016 – 08:21 WIB
Widho (dua kanan) salah satu tersangka penjambretan diamankan bersama barang buktinya, Selasa (26/1). Foto: Batam Pos / JPNN

jpnn.com - LUBUKBAJA - Jajaran Polresta Barelang bersama Polsek Nongsa meringkus seorang tukang galon di kawasan Legenda Malaka. 

Pria asal Medan bernama Widho ini diduga menjambret Sri Mulyati, ibu Bhayangkari (istri polisi) di daerah Nongsa. Atas penjambretan itu, wanita 46 tahun ini mengalami kerugian Rp12,5 juta serta satu unit ponsel Nokia.

BACA JUGA: Apakah Kamu yang Membunuh Mirna? Jessica: Bukan!

Kasat Reskrim polresta Barelang, Kompol Yoga Buana Dipta Ilafi mengatakan tersangka ditangkap Senin (25/1) sore tak lama setelah kejadian di depan pasar gledek Nongsa pada 20 Januari lalu. 

Saat itu, Sri yang tengah berboncengan dengan seorang rekannya tiba-tiba dipepet pria menunggang sepeda motor Yamaha Vega lalu merampas tas korban. 

BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Hubungan Mirna dan Jessica Selama Australia

Berdasarkan laporan korban, anggota Reskrim langsung turun dan mendapatkan satu orang saksi kunci. Saksi yang masih dibawah umur itu mengaku telah membeli ponsel Nokia Rp80 ribu dari tersangka.

"Kita berhasil menangkap tersangka dari keterangan saksi anak-anak. Ciri-ciri pelaku juga mirip. Apalagi saat beraksi tersangka tak mengenakan helm," kata Yoga seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), kemarin.

BACA JUGA: TERUNGKAP: Ini Alasan Jessica Membuang Celana

Polisi juga menemukan barang bukti lainnya berupa dua unit ponsel, sepasang plat nomor palsu, tas wanita, onderdil sepeda motor, dompet coklat, serta satu kartu ATM.

"Keterangan tersangka kurang kooperatif sehingga kita tak menemukan sepeda motor yang digunakannya saat beraksi. Namun, tersangka mengakui telah menjambret," terang Yoga.

Sementara itu, Widho membantah keterlibatannya dalam penjambretan. Ia berdalih sama sekali tak tahu tentang aksi penjambretan itu.

"Saya Dituduh. Pelakunya Hasan, bukan saya," katanya.

Menurutnya, beberapa waktu lalu seorang langgananya memberikan ponsel secara cuma-cuma. Awalnya, Widho mengaku senang. Namun, sesampai di rumah ia berpikir tentang pemberian itu. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjual.

"Hape itu dikasih, bukan punya saya. Saya juga takut dengan barang itu, makanya saya jual. Ternyata benar itu barang panas setelah saya ditangkap polisi," katanya.

Mengenai tas dan beberapa ponsel yang dijadikan barang bukti, menurutnya adalah tas orang tua perempuannya yang ketinggalan. Sedangkan ponsel milik air isi ulang dan adiknya.

"Sumpah bukan saya. Saya memang mirip dengan Hasan itu. Tapi pelakunya bukan saya, saya hanya tumbal," pungkasnya. (she/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jessica: Saya Ingin Mencari Cinta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler