SOE - Pemkab Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengusulkan 1.523 honorer kategori 2 (K-2) menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Yang mengejutkan, 23 nama dalam daftar tersebut belakangan diketahui sebagai ibu rumah tangga dan tukang ojek. Mereka tidak pernah menjadi honorer di sekolah atau kantor mana pun.
Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) TTS Musa Benu menyampaikan hal itu saat ditemui di kantornya, Jumat (17/5). Menurut Musa, dalam daftar 1.523 honorer K-2 yang diusulkan menjadi PNS, terdapat 23 nama yang dinilai tidak memenuhi syarat. Sebab, setelah diklarifikasi, sebagian ternyata tukang ojek dan sebagian yang lain ibu rumah tangga.
Karena itu, Musa mengirimkan rekomendasi ke BKN untuk ditinjau kembali daftar nama honorer K-2 tersebut dan mengeluarkan 23 nama tersebut dari daftar. ''Awalnya kami menerima laporan bahwa 49 orang tidak memenuhi syarat. Namun, setelah kami klarifikasi, hanya 23 orang yang tidak memenuhi syarat. Yang lain memenuhi syarat dan tetap diusulkan,'' kata Musa, yang kemarin didampingi Kabid Pengembangan dan Mutasi Pegawai BKD TTS Agnes Linda S. Fobia.
Tukang ojek dan ibu rumah tangga itu diusulkan menjadi PNS oleh kepala sekolah. Karena itu, BKD segera memanggil kepala sekolah yang mengusulkan tukang ojek dan ibu rumah tangga tersebut. Mereka akan diperiksa. Kalau terbukti, para kepala sekolah itu bakal dilaporkan ke Bupati TTS Paul V.R. Mella untuk dijatuhi sanksi.
''Saat pendataan honorer K-2, para kepala sekolah dan kepala dinas membuat pernyataan untuk mengusulkan honorer yang benar-benar memenuhi syarat. Jika melanggar, mereka menyatakan siap diberhentikan dari jabatannya dan dituntut secara hukum di pengadilan,'' terangnya.
Dijelaskan, honorer K-2 yang diusulkan pun belum tentu diangkat menjadi PNS. Mereka baru diangkat menjadi PNS jika lulus dua tahapan tes. Yakni, tes kemampuan dasar dan tes kemampuan bidang. Jika salah satu saja tidak lulus, honorer tersebut tidak akan diangkat.
''Pengangkatan honorer K-2 tak jauh berbeda dengan pengangkatan PNS formasi umum. Mereka juga menjalani tes. Kalau tidak lulus tes, ya tidak diangkat. Kami dengar, September baru tes,'' katanya. (mm/jpnn/c4/soe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri ESDM Turunkan Tim Selidiki Longsor Freeport
Redaktur : Tim Redaksi