Tuna Santri

Oleh: Dahlan Iskan

Minggu, 01 September 2024 – 07:42 WIB
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Saya ingin tinggal satu malam di Pesantren Al Zaytun, Indramayu. Agar bisa ikut acara penting keesokan harinya: peluncuran dua kapal ''made in Zaytun''. Yakni kapal penangkap ikan yang semestinya sudah diluncurkan dua tahun lalu.

Saya gagal ikut acara itu.

BACA JUGA: Kereta Luxury


Kapal Surowiti yang dipakai Ponpes Al Zaytun untuk menangkap ikan.--

Anda sudah tahu mengapa peluncuran kapal tersebut tertunda dua tahun: pimpinan Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang jadi tersangka penistaan agama Islam –dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara.

BACA JUGA: Pilkada Jabatan

Untung dua kapal tersebut akhirnya selesai. Bisa diluncurkan ke laut Arafura, dekat Papua. Di utara Australia.

Di sanalah dua kapal itu akan menangkap ikan. Hasilnya dibawa ke Indramayu –untuk konsumsi ribuan santri di Al Zaytun.

BACA JUGA: Seribu Zaytun

Bahwa kaveling penangkapannya di laut Arafura memang di sanalah izin untuk kapal Al Zaytun tersebut.

Di situ pula cadangan ikan sangat besar di laut dalamnya.

Kapal itu diberi nama Surowiti.

Saya pun sibuk tanya sana sini: apa itu Surowiti. Ternyata itu nama sebuah bukit di satu desa di Gresik, Jatim.


Panji Gumilang menunjukkan kapal yang diluncurkan Ponpes Al Zaytun.--

Dari desa itulah Syekh Panji Gumilang berasal. Di desa itu ada pesantren besar yang legendaris: Pesantren Maskumambang.

Di pesantren itulah Panji Gumilang belajar. Ayahnya dan kakeknya adalah kepala desa di situ.

Tokoh-tokoh Partai Masyumi berdatangan ke rumahnya. Ke Maskumambang.

Tokoh nasional terkemuka seperti Moh Natsir, Moh Roem, Prawoto, dan Saifuddin Anshari sering ke sana.

Itulah sebabnya anak sulung Panji Gumilang diberi nama Prawoto.

Saya ke Maskumambang tahun lalu. Pesantren tersebut masih jaya. Lebih dekat ke modernis daripada tradisionalis.

Dua jenderal purnawirawan hadir di peluncuran kapal Surowiti 01 dan 02. Yakni Mayjen (Purn) Kivlan Zein dan Mayjen (Purn) Muchdi PR.

Dua-duanya tokoh intelijen Indonesia. Muchdi pernah menjabat wakil kepala Badan Intelijen Negara.

Keduanya dikenal sebagai sahabat dekat presiden terpilih Prabowo Subianto.

Muchdi banyak memuji Panji Gumilang sekaligus memuji Prabowo.

Kapal tersebut, katanya, hasil pemikiran maju Syekh Panji Gumilang.

Pemikiran seperti itu akan bisa membantu Prabowo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen.

Surowiti, berciri khas cat tiga warna dominan —merah, putih, dan biru— merupakan kapal tradisional modern yang terbuat dari kayu dan dilapisi fiber.

Kapal ini dilengkapi dengan mesin Scania bikinan Swedia, dan dirancang untuk mendukung aktivitas penangkapan ikan tuna sirip kuning yang mahal harganya.

Ikan mahal untuk santri. Batu bara mahal untuk ekspor.(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tumit Zaytun


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler