SEDIKITNYA 35 orang pemberontak Marxist di Kolombia tewas akibat sebuah serangan yang dilakukan tentara pemerintah ke kantung pertahanan pemberontak di negeri yang terletak di belahan selatan benua Amerika itu Senin (26/3). Operasi militer di bagian timur Provinsi Meta, Kolombia itu juga berhasil menangkap empat orang yang dituduh makar.
Pengumuman atas operasi penumpasan pemberontak tersebut dibuat langsung oleh Presiden Juan Manuel Santos dalam suatu pertemuan Dewan Keamanan Kolombia di kota Villavicencio, sekitar 110 kilometer sebelah selatan ibu kota Bogota. Seperti dilaporkan AFP Selasa (27/3), sang presiden menyatakan kepuasannya atas hasil operasi tersebut.
Santos menyatakan, salah satu gerilyawan yang tewas dalam kontak senjata tersebut adalah pria berjuluk Arcesio, yang merupakan salah satu komandan dari kelompok pemberontak Tentara Revolusioner Kolombia yang tenar dengan sebutan gerilyawan FARC. “Serangan atas kelompok mereka terus berlanjut dan saya ingin memberi selamat kepada angkatan bersenjata kita,” ucap Santos.
Gerilyawan FARC seringkali melancarkan serangan kepada tentara pemerintah dan menculik anggota polisi atau angkatan bersenjata demi mendapatkan uang tebusan. Bulan Februari lalu, kelompok tersebut berjanji akan secara berkala membebaskan enam polisi dan empat tentara yang mereka sandera sejak 12 tahun lalu. Hanya saja, realisasi pembebasan sandera itu terus molor.
Rencana pembebasan sandera tersebut merupakan bagian dari tawaran damai yang disampaikan FARC kepada pihak pemerintah. Meski demikian, kelompok tersebut tetap saja aktif melakukan serangan terhadap tentara pemerintah.
Kontak senjata di Meta kemarin berlangsung kurang dari seminggu setelah 36 gerilyawan FARC tewas di Arauca, sebuah daerah di Kolombia yang berbatasan dengan Venezuela. Serangan tersebut berlangsung setelah 11 tentara pemerintah diberondong peluru oleh para gerilyawan.
FARC yang dibentuk pada tahun 1964 merupakan kelompok pemberontak gerilyawan tertua di kawasan Amerika Selatan. Kelompok tersebut diperkirakan memiliki lebih dari 9.000 anggota yang tersebar di wilayah hutan dan pegunungan Kolombia.(afp/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Dua Tentara Inggris Mati Ditembak di Afghanistan
Redaktur : Tim Redaksi