Tunda Kehamilan, Bisa Simpan Indung Telur

Pertama di Indonesia, Dapat Dilayani di RSCM

Rabu, 21 September 2011 – 04:48 WIB

PARA perempuan yang sudah menikah tapi belum ingin cepat-cepat hamil atau karena alasan tertentu belum memungkinkan untuk hamil bisa menempuh cara ini: indung telurnya (ovarium) diambil, disimpan, dan dibekukan di tempat khususJika kelak ingin hamil, indung telur itu bisa diminta lagi.
 
Di luar negeri, cara tersebut sudah dilakukan

BACA JUGA: Merokok Picu Sinusitis

Di Indonesia, untuk kali pertama pelayanan itu bisa dijumpai di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta
Yakni, melalui salah satu pusat penelitiannya, Klinik Yasmin Kencana (KYK)

BACA JUGA: Sofyan: RUU JPH Bikin Obat dan Makanan Makin Mahal


 
Di Indonesia, baru KYK yang mengembangkan inovasi penyimpanan beku (cryopreservation) indung telur tersebut
Dengan metode itu, perempuan bisa menyimpan dan membekukan dulu indung telurnya

BACA JUGA: Sepatu Rock n Roll Ikuti Selera Era Modern

Lantas, ketika ingin hamil, indung telur yang dibekukan itu dimasukkan lagi ke rahim dengan cara transplantasi.
 
Manajer Unit Pelaksanaan dan Pemasaran Klinik Yasmin Kencana dr Budi Wiweko SpOG (K) menuturkan, proses pembekuan itu dimulai dengan pemeriksaan indung telurPemeriksaan dilakukan dengan media uji ultrasonografi (USG)
 
Dia menuturkan, kualitas indung telur, termasuk sel telur yang akan dibekukan, harus baikDengan demikian, faktor risiko selama masa penyimpanan yang bisa sampai 30 tahun dapat berkurang.
 
Setelah hasil pemeriksaan menunjukkan indung telur bisa diambil untuk dibekukan, pengangkatan indung telur dari calon ibu pun dimulaiProses tersebut dilakukan di ruang sterilSetelah berhasil dikeluarkan, indung telur harus segera dimasukkan ke dalam tabung
 
Nah, di dalam tabung itu, indung telur langsung dibekukan dalam tempo yang sangat cepatTidak boleh lebih dari setengah jam (30 menit)Kecepatan pembekuan mencapai -1.500 derajat Celsius per detik dengan media nitrogen cairBeberapa saat kemudian, suhu pembekuan dipertahankan sekitar -196 derajat CelsiusBudi menuturkan, metode pembekuan itu merupakan modifikasi pembekuan lambat dan vitrifikasi.
 
Dia menjelaskan, pembekuan vitrifikasi digunakan karena memiliki keunggulanYaitu, bisa menyimpan jaringan tanpa terbentuknya kristal esSelain itu, tidak menimbulkan perubahan bermakna terhadap morfologi dan folikel indung telur"Saat ini, sudah ada sepuluh indung telur yang kami bekukanSemua berkondisi bagus," jelasnya
 
Faktor terjadinya risiko berupa kerusakan indung telur sangat kecilAsalkan, tabung penyimpanan tidak sering dibuka-tutup
 
Selasa (20/9), klinik memberikan kesempatan untuk melihat kondisi indung telur yang dibekukanTapi, karena berada di dalam tabung, bentuk indung telur tersebut jadi tidak terlihat sama sekaliYang terlihat hanya tabung setinggi hampir selutut orang dewasa dengan diameter tidak sampai 50 cm"Tenang, ini bukan tabung gas (elpiji, Red)Ini tabung khusus," ujar Budi.
 
Dia menuturkan, waktu yang dibutuhkan untuk pembekuan indung telur tersebut beragam"Bergantung berapa lama ingin disimpan," katanyaTapi, perhitungan masa penanaman kembali indung telur hingga pemantauan kesuburannya diperkirakan sekitar 1,5 bulan.
 
Biaya pembekuan indung telur itu mencapai Rp 50 juta sampai Rp 70 jutaAngka tersebut hanya untuk pengambilan, penyimpanan, dan pemasangan kembali indung telur"Belum termasuk biaya perawatan indung telur yang dibekukan," jelas Kepala Klinik Yasmin Kencana dr Andon Hestiantoro SpOG (K).
 
Dia memperkirakan, perawatan indung telur yang dibekukan itu berkisar Rp 1 juta?Rp 2 juta per tahunBiaya tersebut bergantung pada kondisi indung telur yang dibekukanJika kondisinya normal, biayanya tidak terlalu tinggiSebaliknya, butuh biaya tinggi jika indung telur tersebut memerlukan perawatan khususNamun, Andon berjanji pihaknya akan terus berinovasi untuk menekan biaya itu.
 
Dia menjelaskan, cukup banyak manfaat program pembekuan indung telur tersebutSelain mengakomodasi gaya hidup perempuan yang ogah punya anak dulu, ada manfaat lainMisalnya, bagi perempuan yang sedang menjalani kemoterapi karena menderita kankerDia menuturkan, kualitas indung telur perempuan yang menjalani kemoterapi berisiko menurun.
 
Pembekuan indung telur itu juga cukup membantu perempuan yang terlahir dengan perkembangan indung telur yang cepat, sehingga dia khawatir kualitas indung telur bakal cepat menurun padahal umurnya masih muda"Untuk menyiasati, indung telur bisa disimpan," jelas BudiDia mengingatkan, indung telur yang diambil hanya satuDengan demikian, perempuan masih bisa hamil(wan/c5/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rambut Keriting Kembali Digemari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler