Tunggal Putri Tambah Pelatih

Minggu, 31 Desember 2017 – 13:44 WIB
Bulutangkis. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sektor tunggal putri pelatnas bulu tangkis Indonesia selama ini tidak banyak menorehkan prestasi.

Sejak menerapkan pemotongan generasi dengan keluarnya Linda Wenifanetri dari pelatnas akhir 2016 lalu praktis membuat tunggal putri Indonesia mengandalkan sosok pemain muda.

BACA JUGA: Nih, Satu Bukti Pep Guardiola Komitmen di Manchester City

Tantangan tersebut rupanya belum bisa dijawab dengan tuntas. Fitriani, Gregoria Mariska, Dinar Dyah Ayustine, dan Hanna Ramadini belum mampu bicara banyak di pentas internasional.

Jangankan di kelas superseries, pada level grand prix sekalipun mereka masih mentok di semifinal.

BACA JUGA: Antonio Conte Happy Chelsea Gusur Manchester United

Situasi berat tersebut harus kembali dihadapi tim tunggal putri Indonesia pada 2018. Salah satu persoalan yang belum teruraikan yakni keberadaan pelatih kepala di tunggal putri.

Sepanjang 2017 lalu, Minarti Timur saja yang menangani tunggal putri utama pelatnas.

BACA JUGA: PSM Bakal Jalani Training Camp di Bali

PP PBSI sebagai pemangku kebijakan sudah melakukan ancang-ancang mencarikan solusi terbaik. Yakni mendatangkan tandem buat Minarti.

Namun, hingga kemarin, belum ada kepastian format yang akan berlangsung. Apakah Minarti naik sebagai pelatih kepala ataukah pelatih tambahan nanti yang akan menempati pos tersebut.

“Pelatih kepala itu kan jabatan saja, secara teknis kami juga yang akan manjalankan program latihan,” ujar Minarti seperti diberitakan Jawa Pos.

Pengalaman sepanjang 2017 lalu, performa tunggal putri Indonesia memang memperlihatkan peningkata yang berarti. Hanya persoalan konsistensi menjadi tembok tebal untuk mereka runtuhkan.

Kans besar muncul setelah Gregoria Mariska Tunjung mendulang gelar di World Junior Championship (WJC) 2017.

Kemampuan teknis yang dimiliki Gregoria mengungguli para seniornya. Dari stroke hingga penguasaan lapangan Gregoria memang menjadi harapan di masa mendatang.

“Masalah Grego satu, fisiknya perlu dibenahi lagi,” sebut Minarti. Salah satu buktinya yakni saat dia mencapai final Asia Junior Championship di nomor beregu campuran. Menghadapi tunggal putri Korea Selatan, An Se-yong, Gregoria kalah dalam rubber game.

Sementara itu, Alex Tirta, Ketua Harian PP PBSI menerangkan, potensi perubahan pelatih cukup terbuka. Namun, khusus tunggal putri dia menegaskan bahwa penambahan pelatih jelas bakal terjadi.

“Sebelumnya juga tim Binpres via Mbak Susi (Susanti, Red) sudah berkoordinasi, tinggal eksekusinya,” bebernya. (nap)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Manchester United Catat 3 Kali Seri, Mourinho Salahkan Wasit


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler