Tuntaskan Waduk Jatigede, Perhatikan Hajat Hidup Masyarakat

Sabtu, 06 Oktober 2012 – 18:22 WIB
SUMEDANG -- Pembangunan waduk di Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, belum tuntas. Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron, menegaskan, masalah pembangunan termasuk persoalan sosial yang menyangkut hajat hidup masyarakat setempat harus benar-benar dipenuhi.

"Kalau ada hajat hidup masyarakat yang hilang, harus diberikan kompensasi, sehingga manusiwi dan memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Herman, memimpin rombongan Komisi IV DPR, meninjau pembangunan waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (7/10).

Herman menegaskan, pembangunan waduk itu harus dituntaskan. Mengingat, fungsi utama waduk itu adalah untuk irigasi yang akan mengaliri area pertanian seluas 80 ribu hingga 90 ribu ha di Indramayu dan Cirebon.

Karenanya, Herman menjelaskan, masalah yang timbul terkait pembangunan dan dampak sosial harus diselesaikan. "Kalau sudah difungsikan, kekeringan yang terjadi di seluas 80 ribu hingga 90 ribu ha lahan di Pantura bisa teraliri dari waduk ini," jelasnya.

Ia menegaskan, awalnya waduk itu direncanakan selesai 2012. Namun, karena ada beberapa masalah akhirnya dipastikan Herman berfungsi pada Agustus 2013. "Kan perlu komisioning lima hingga enam bulan sejak difungsikan, kalau tidak ada masalah baru diresmikan 2014," katanya.

Sebelum ke lokasi, digelar pertemuan antara Komisi IV dengan Bupati Sumedang, Don Mudrono. Dalam kesempatan itu, Herman juga menjelaskan bahwa sangat mustahil kalau untuk menunjang kedaulatan pangan dan peningkatan surplus beras menjadi 10 juta ton pada 2014 bisa terpenuhi kalau sumber air tidak terpenuhi. "Sangat mustahil kalau faktor utama pendukung budi daya pertamanan kalau air itu tidak sedia," katanya.

Bupati Sumedang, mengakui banyak permasalahan sosial yang belum terselesaikan. Karenanya, dia mengimbau agar membantu percepatan penyelesaian permasalahan sosial masyarakat yang terjadi di sekitar waduk Jatigede. Bahkan, katanya, masyarakat sudah beberapa kali menggelar aksi dan menyampaikan aspirasi. "Aspirasi masyarakat, kalau masalah sosial belum selesai, jangan digenangi dulu," imbuhnya.

Kepala SNVT Pembangunan Waduk Jati Gede, Airlangga Mardjono, mengatakan empat fungsi waduk itu nanti antara lain untuk irigasi 90 ribu ha, penyediaan air baku, pengendalian banjir dan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 110 MW.

Dijelaskan, nilai kontrak proyek itu awalnya sebesar kurang lebih 239 juta dollar Amerika Serikat, bersumber dari pinjaman luar negeri. Selebihnya atau 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Saat ini, kata dia, progres fisik sudah 53,16 persen. "Nilai kontak akhir diperkirakan USD 411 juta," imbuhnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komitmen Amankan Wilayah Perbatasan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler