jpnn.com, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebutkan isu utama yang diangkat dalam demo peringatan Hari Buruh Internasional hari ini adalah soal penolakan Omnibus Law UU Ciptaker.
Hal itu diungkap Saiq Iqbal saat memimpin demo Hari Buruh Internasional di depan gedung MPR/DPR, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/5).
BACA JUGA: Peringatan May Day Fiesta, Kapolri: Berkat Buruh, Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen
Said Iqbal meminta anggota DPR tidak mengesahkan Revisi Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (RUU PPP) terkait Omnibus Law.
"Kami meminta setelah anggota DPR masuk kembali setelah reses jangan mengesahkan RUU PPP, karena itu hanya akal-akalan hukum dan berbahaya sekali. Partisipasi publik dihilangkan dalam revisi RUU PPP," kata Said Iqbal.
BACA JUGA: Aksi Buruh di Riau Berjalan Lancar, Petugas Bagikan Minuman
Iqbal mengatakan tiap Undang-Undang harus bisa didiskusikan dalam ruang publik.
Di sisi lain, RUU PPP tersebut merupakan pintu masuk untuk Omnibus Law Ciptaker yang menjadi landasan penolakan aksi demo buruh kali ini.
BACA JUGA: Di Depan Massa May Day Kapolri Memekikkan Kalimat Perjuangan
"Bila pemerintah lewat DPR memaksa untuk mengesahkan Revisi UU PPP dengan dilanjutkan membahas Omnibus Law, kami bisa pastikan Partai Buruh, Gerakan Buruh Indonesia akan mengorganisir pemogokan umum dalam bentuk mogok nasional dengan stop produksi," kata Iqbal.
Iqbal mengkelaim sebanyak lima juta orang akan menghentikan produksi dengan berkumpul pada titik-titik seluruh kota industri di Indonesia
"Kami mempersiapkan pemogokan itu tiga hari tiga malam, sudah kami putuskan akan dilakukan pemogokan umum," ujar Iqbal.
Massa aksi dari beberapa elemen buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta Pusat. (cr3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lautan Buruh di Stadion GBK Senayan, Said Iqbal: Ini Perjuangan Suci
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama