Tuntut Fahri Hamzah, Ratusan Santri Serbu Kantor DPP PKS

Kamis, 03 Juli 2014 – 17:15 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ratusan santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Indonesia dan Laskar Ahlussunnah Waljamaah "menyerbu" kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Aksi sebagai buntut dari kekesalan santri terhadap celotehan fungsionaris DPP PKS, Fahri Hamzah yang telah menyebut Joko Widodo 'Sinting' karena menjanjikan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.

"Kami hanya menginginkan Fahri Hamzah meminta maaf kepada seluruh santri Indonesia," tegas Koordinator aksi Laskar Ahlussunnah Waljamaah, Adi Tobing Permana, dalam orasinya di depan Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Kamis (3/7).

BACA JUGA: MenPAN Tantang Presiden Mendatang Pangkas Jumlah Kementerian

Dikatakan Adi, Fahri Hamzah yang sudah akrab disebut ustaz itu harus berani bersikap gantel dengan mengakui bahwa kicauannya di twitter beberapa waktu lalu sebagai kekhilafan. "Seharusnya Fahri Hamzah mengapresiasi keinginan Jokowi yang akan menjadikan tanggal 1 Muharran sebagai hari santri nasional," kata  Adi.

Adi menegaskan bahwa kelompok santri membutuhkan pengakuan dan keistimewaan karena telah mempunyai peran besar terhadap berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia. "Seharusnya bapak Fahri Hamzah memberikan apresiasi terhadap keinginan tersebut, bukan malah mencaci dengan pernyataan seperti anak-anak TK," tandasnya.

BACA JUGA: Penulis Obor Rakyat Jalani Pemeriksaan Lanjutan

Ditambahka, sebagai partai dengan azas Islam, PKS harusnya semakin menguatkan gagasan Jokowi terkait Hari Santri Nasional. Ratusan santri memaksa Fahri Hamzah meminta maaf secara terbuka kepada media.

"Perkataan sinting membuat hati kami menggugah. Dan Kami menuntut kepada Fahri Hamzah untuk meminta maaf kepada kami, kami ingin dihargai, ingat negara ini tidak akan berdiri tanpa adanya santri dan ulama," pungkasnya.(fuz/jpnn)

BACA JUGA: Penulis Obor Rakyat Jalani Pemeriksaan Lanjutan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Masyarakat Bandung Ikut Simulasi Tes PNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler