jpnn.com - BUTON - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasarwajo di Kabupaten Buton semakin tidak maksimal. Hal tersebut terjadi karena sejumlah paramedis melakukan aksi mogok dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di rumah sakit kabupaten yang masuk wilayah Sulawesi Tenggara itu.
Mereka mogok karena tidak pernah mendapat insentif dari pemerintah kabupaten. Padahal, beban kerja mereka diklaim cukup tinggi. “Padahal, semestinya, insentif itu diberikan karena kami bekerja selama 24 jam. Tapi, kesejahteraan kami diabaikan. Jadi, kami memang sepakat tidak melakukan pelayanan,” tutur seorang paramedis RSUD Pasarwajo.
BACA JUGA: Mesin Pembangkit di Kualanamu Dibuatkan Peredam
Dengan minimnya perhatian itu, Plt Direktur RSUD Pasarwajo Sumardin malah semakin menekan tenaga medis agar lebih disiplin dalam bertugas. Meski melakukan sif malam, para tenaga medis dituntut untuk berpakaian dinas lengkap. “Hanya dokter yang mendapat insentif, sedangkan kami tidak,” ujarnya.
Dalam menanggapi keluhan tersebut, Sumardin menyatakan pernah menegur penanggungjawab IGD. Hal tersebut dilakukan saat adanya kunjungan Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun di RSUD beberapa hari lalu.
BACA JUGA: CPNS dari Honorer K2 Ditugaskan ke Wilayah Kepulauan
“Pada Rabu (19/2) sebagian perawat berusaha mempengaruhi rekannya agar tidak melakukan pelayanan. Tapi, itu hanya berlangsung beberapa jam saja dan hanya enam orang. Jadi, saat itu mereka langsung dipanggil untuk menghadap. Ternyata mereka menuntut insentif,” terang Sumardin yang juga Kadis Kesehatan Buton saat dihubungi kemarin (23/2).(cr4/JPNN)
BACA JUGA: Berharap Seleksi CPNS 2014 Diurus Daerah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Longsor di Jayapura, 11 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi