Tuntut Komdis Usut Sepak Bola Aneh

Deltamania Ke Kantor PSSI

Jumat, 21 Juni 2013 – 06:26 WIB
JAKARTA - Lima perwakilan Deltamania, julukan Suporter Deltras, sedang berada di Jakarta. Mereka menyiapkan diri untuk menggelar demonstrasi di kantor PSSI menuntut pengusutan kasus sepak bola aneh di Divisi Utama.

Laga yang menjadi sorotan adalah pertandingan terakhir grup 3 antara Perseba Super Bangkalan kontra Perseta Tulungagung. Kemenangan yang diraih Perseta di kandang Perseba dianggap aneh dan dinilai ada permainan.

Sebab, laga tersebut juga berpengaruh terhadap peluang Deltras untuk lolos 12 besar mendampingi Persebaya Surabaya dan Perseba yang lebih dulu memastikan lolos.

Menurut ketua Deltamania, Syaiful Bakirok, kedatangan mereka sebenarnya sudah diterima Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Tapi, dalam pertemuan dengan Komdis, pernyataan dan alat bukti yang dibawa untuk menguatkan bahwa terjadi permainan dalam pertandingan itu, ternyata dimentahkan.

"Kami ini sudah bawa bukti, sudah tunjukkan tulisan di media, ada rekaman pertandingan. Kenapa mereka malah tanya balik ke kami," ucapnya.

Harusnya, lanjut Saiful, Komdis melakukan pengembangan sendiri dengan bukti awal yang sudah ada.

"Jangan malah membalikkan. Kami suporter tahu fakta dan kondisinya, mengenai sepak bola aneh, Komdis harus mengusutnya dengan tuntas," ujar dia.

Deltamania yang berjumlah empat bus baru tiba di Jakarta, tadi malam. Mereka berencana menyampaikan aspirasinya hari ini agar kejadian ini didengar oleh masyarakat bola di seluruh Indonesia.

"Kami akan menyampaikan uneg-uneg. Agar semua tahu, untuk menyuarakan bahwa masih ada mafia di sepak bola kita. Dan pengurus tutup mata," ucap lelaki tambun tersebut.

Deltamania berharap, langkah yang dilakukan ini bisa menggugah hati suporter lain di Indonesia yang merasa dirugikan. Tujuannya, agar mengikuti gerakan dari Deltamania untuk mendapatkan keadilan demi sepak bola yang fair ke depan.

"Kami berharap ada sanksi tegas. Jangan cuma pengurus, tapi klubnya. Tiru liga Italia yang berani tegas ke klubnya," tegas Saiful.

Sementara itu, Komdis sendiri mulai menjalankan prosedur persidangan. Mereka meminta agar ada bukti yang kuat untuk mendukung laporan yang sudah dimasukkan.

"Jangan hanya menyebut ada yang aneh, tapi bukti tidak cukup. Kami akan mengambil tindakan jika bukti cukup," tegas Ketua Komdis Hinca Pandjaitan. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bellaetrix Manuputty Terjungkal di Singapura Open

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler