jpnn.com - Puluhan turis Inggris yang baru saja berlibur dari Pulau Zakynthos, Kepulauan Ionian, Yunani, harus telantar tiga hari.
Mereka tak bisa segera pulang ke negaranya karena ada musim kawin penyu tempayan atau disebut juga loggerhead sea turtle.
BACA JUGA: Bacalah, Permintaan Maaf Pria Penyiksa Penyu
Sebenarnya, penyebab utamanya bukan binatang dengan nama latin Caretta caretta yang mencoba bereproduksi tersebut.
Melainkan kendala teknis pada mesin pesawat milik EasyJet.
BACA JUGA: Pembaca, Lihatlah Foto Ini! Djamal Tega Siksa Penyu
Minggu (30/7) sekitar 40 orang yang berlibur ke Zakynthos sudah bersiap-siap naik pesawat EasyJet yang akan membawa mereka menuju Gatwick, London.
Namun, petugas mengatakan, ada masalah dengan pesawat sehingga penerbangan ditunda hingga keesokan harinya.
Tapi, ternyata mereka juga tak bisa berangkat karena belum ada pesawat pengganti.
Pesawat bantuan dari EasyJet baru datang pada Selasa (1/8). Maskapai penerbangan yang dikenal dengan harga tiketnya yang miring tersebut beralasan tak bisa bertindak dengan cepat.
Sebab, mereka harus mengikuti aturan dari otoritas bandara setempat yang melarang adanya penerbangan pada malam hari.
Pasalnya, bandara berada di dekat pantai tempat penyu tempayan kawin dan bertelur.
"Kami berusaha meminimalkan waktu delay. Tapi, dengan adanya larangan terbang malam hari, kami tak bisa mengirim pesawat pengganti dengan cepat," bunyi pernyataan yang dikeluarkan maskapai yang berbasis di Inggris tersebut.
Penumpang yang telantar tidak mempermasalahkan penyebabnya. Tapi, mereka kecewa dengan pelayanan EasyJet.
"Banyak keluarga yang membawa anak-anak, tapi tidak ada perwakilan EasyJet yang menemui penumpang," cetus George Trefgarne, salah seorang penumpang yang telantar.
Penyu tempayan adalah satu di antara tujuh jenis penyu yang ada di dunia. Dikenal karena memiliki ukuran kepala yang cukup besar.
Musim kawin penyu itu hanya berlangsung enam pekan. Penyu betina bertelur dua atau tiga tahun sekali.
Saat ini mereka terancam karena kerap diburu untuk diambil daging dan tempurungnya. (Guardian/Mirror/c9/any/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia