Turki Makin Seenaknya di Laut Mediterania, Meresahkan

Selasa, 01 September 2020 – 13:10 WIB
Oruc Reis, kapal eksplorasi migas milik Turki yang memicu ketegangan di perairan Mediterania. Foto: Reuters

jpnn.com, ATHENA - Turki mengatakan bahwa kapal eksplorasi Oruc Reis akan melakukan survei seismik di daerah sengketa di Mediterania timur hingga 12 September. Pengumuman tersebut terang saja memicu kemarahan dari negara tetangganya, Yunani.

Turki dan Yunani, sekutu NATO, berbeda pendapat mengenai penguasaan sumber daya hidrokarbon di daerah tersebut. 

BACA JUGA: Turki Makin Songong di Laut Mediterania Timur, Simak Pernyataan Terbaru Erdogan Ini

Kedua belah pihak telah melakukan latihan militer di Mediterania timur, menyoroti potensi perselisihan yang meningkat tentang sejauh mana landas kontinen mereka.

Angkatan Laut Turki mengeluarkan peringatan yang mengatakan Oruc Reis akan terus melakukan kegiatan eksplorasi hingga 12 September. Sebelumnya telah dijadwalkan untuk kegiatan eksplorasi hingga 1 September.

BACA JUGA: Tak Takut Disanksi, Turki Kembali Beli Senjata dari Rival Amerika

Pernyataan itu datang setelah eksekutif Uni Eropa pada Senin pagi menyerukan dialog dengan Turki dan menuntut agar Ankara menahan diri dari langkah sepihak yang memicu ketegangan di Mediterania timur.

Kementerian luar negeri Yunani menyebut pernyataan itu ilegal dan mendesak Turki untuk meredakan ketegangan dan bekerja untuk stabilitas di kawasan.

BACA JUGA: Uni Eropa Beri Ultimatum kepada Turki Terkait Konflik Laut Mediterania

"Turki terus mengabaikan seruan untuk dialog dan meningkatkan provokasinya. Yunani tidak akan rela diperas," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Meski begitu, lanjut pihak kementerian, Yunani akan terus mengupayakan kesepakatan maritim dengan Turki di kawasan itu berdasarkan hukum internasional dan hukum Laut. Pekan lalu, Yunani meratifikasi kesepakatan tentang perbatasan laut dengan Mesir.

Pernyataan terbaru Turki mengacu pada area eksplorasi tertentu. Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Oruc Reis akan terus bekerja selama 90 hari ke depan karena secara bertahap semakin dekat ke provinsi Antalya di Turki.

Survei seismik merupakan bagian dari pekerjaan persiapan untuk eksplorasi hidrokarbon potensial. Turki juga telah mengeksplorasi sumber daya hidrokarbon di Laut Hitam dan menemukan ladang gas 320 miliar meter kubik (11,3 triliun kaki kubik).

Secara terpisah, Turki juga mengatakan akan mengadakan latihan militer di lepas pantai barat laut Siprus hingga 11 September.

Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden AS Donald Trump telah berbicara melalui telepon pada hari Rabu (26/8) untuk membahas masalah bilateral dan regional, termasuk Mediterania, menurut kantor kepresidenan Turki. (ant/dil/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler