Turkish Airlines Abaikan Maintenance Pesawat

Jumat, 27 Februari 2009 – 06:56 WIB
AMSTERDAM - Investigasi penyebab jatuhnya pesawat Turkish Airlines Boeing 737 di lapangan berlumpur Amsterdam Rabu (25/2) terus berlangsungKemarin (26/2), tim penyidik dari Belanda mengecek lagi secara saksama foto-foto bangkai pesawat sekaligus menganalisis rekaman kotak hitam.

Berdasar keterangan Fred Sanders, juru bicara Otoritas Keselamatan Belanda, rekaman data dan suara penerbangan telah dikirim ke Paris untuk analisis lebih lanjut

BACA JUGA: Depresi, Tentara Bunuh Tiga Komandan

Hasilnya akan diketahui beberapa hari ke depan.

''Tim lain saat ini telah berada di lokasi, memotret bangkai pesawat dan memungut informasi dari berbagai sumber,'' kata Sanders seperti dilaporkan Associated Press.

Sanders melanjutkan, karena kedua pilot tewas, pihak terkait yang bisa dimintai keterangan hanya awak yang selamat, penumpang, dan saksi mata di lokasi
Sementara itu, berdasar data terbaru yang dilansir CNN tadi malam, ada faktor penting di balik kecelakaan pesawat bernomor penerbangan TK 1951 yang menewaskan sembilan jiwa -termasuk kedua pilot- dan 86 lainnya luka-luka itu

BACA JUGA: PM Serukan Pemberontak Menyerah

Yakni, manajemen perusahaan mengabaikan pemeliharaan (maintenance) pesawat yang sudah diingatkan seminggu sebelum insiden oleh badan penerbangan Turki.

Peringatan tersebut bahkan telah di-posting ke situs resmi badan penerbangan Turki, Turkish Civil Aviation Union (TCAU), per 18 Februari lalu.

''Turkish Airlines mengabaikan peraturan keamanan mendasar penerbangan, yakni layanan pemeliharaan pesawat,'' bunyi peringatan tersebut.

TCAU bahkan secara gamblang menyorot kelalaian jajaran manajemen yang menganggap sepele masalah itu
''Pengurus perusahaan tak paham bahwa ini bisa membahayakan nyawa orang dan mendatangkan petaka,'' ujar TCAU.

Pernyataan TCAU tersebut justru memancing emosi manajemen perusahaan

BACA JUGA: Sinyal Rekonsiliasi Hamas-Fatah

Beberapa saat setelah kecelakaan terjadi, pejabat Turkish Airlines dan staf Kementerian Transportasi Turki buru-buru memberikan pernyataan pers bahwa tak ada masalah dengan maintenanceMereka menambahkan, pesawat bahkan telah lolos uji inspeksi pada 22 Desember lalu.

''Tak ada masalah dengan maintenance dalam catatan pesawat,'' kata Candan Karlicetin, CEO Turkish Airlines, kala itu.

Yang jelas, menurut pejabat Turki, kecelakaan pesawat tertragis yang dialami maskapai Turki sejak 1996 itu bukan terjadi akibat cuacaUntuk hasil pasti, pemerintah Turki dan Belanda mengatakan masih menunggu hasil investigasi terbaru.

Dalam perkembangan yang sama, Juru Bicara Kepolisian Bandara Rob Stenacker mengatakan, informasi detail tentang penumpang tewas akan disampaikan saat konferensi pers tadi malam waktu setempat (dini hari tadi WIB)Berdasar data dari otoritas Belanda, ada 72 penumpang berkewarganegaraan Turki dan 32 Belanda, sisanya dari negara-negara lain.

Keluarga korban asal Turki rencananya akan diterbangkan menggunakan pesawat sewaan ke BelandaDi antara korban luka-luka, enam orang dalam kondisi kritis, 25 menderita luka hebat, dan 24 lainnya mengalami luka ringan(ape/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lee Dihantui Superman Syndrome


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler