Tutup Pertemuan ICAPP, Megawati Serukan Solidaritas Tanpa Batas

Sabtu, 23 April 2016 – 23:39 WIB
Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Konfrensi Internasional Partai Politik se-Asia ke-26 atau The 26th International Conference on Asian Political Parties (ICAPP) telah menghasilkan Deklarasi Jakarta. Hasil pertemuan yang diikuti para pentolan partai politik se-Asia itu adalah Deklarasi Jakarta yang memuat komitmen untuk memerangi kejahatan lintas negara atau transnational crime.

Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri yang menutup ajang ICAPP ke-26 mengatakan, Deklarasi Jakarta hasil pertemuan itu merupakan hal menggembirakan. Sebab, ada kesamaan pandangan di antara para pemuka partai politik di Asia tentang pentingnya memerangi kejahatan lintas negara.

BACA JUGA: Di ICAPP, Cak Imin Bicara Demokrasi Indonesia Pasca-Orba

Beberapa kejahatan transnasional yang jadi sorotan adalah perdagangan manusia atau trafficking in person, perdagangan narkoba (drug trafficking) dan perdagangan organ tubuh manusia.  "Itu memang harus disikapi sebagai langkah kongkret kerja sama antar-partai politik,” katanya.

Secara khusus ketua umum PDI Perjuangan itu menyoroti trafficking in person yang korbannya mayoritas perempuan dan anak-anak. Menurutnya, kesepakatan dalam Deklarasi Jakarta yang memuat upaya memerangi perdagangan manusia ibarat kado bagi Bangsa Indonesia yang baru saja memperingati Hari Kartini pada 21 April lalu.

BACA JUGA: MPR Gelar ToT Empat Pilar, Ini Wejangan dari Ganjar

Karenanya Megawati memberikan dukungan sepenuhnya atas Deklarasi Jakarta hasil pertemuan ICAPP ke-26. Ia mengharapkan Deklarasi Jakarta akan menjadi pendorong bagi keseluruhan proses transformasi partai politik sebagai alat untuk memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan rakyat.

Lebih lanjut Megawati mengingatkan tentang ancaman liberalisme dan kapitalisme. Menurutnya, kedua paham itu sering menyusup melalui berbagai isu.

BACA JUGA: Ternyata, Ini yang Terbanyak Ditanyakan Pasca Amandemen UUD 1945

"Liberalisme dan kapitalisme menyusup melalui isu finansial global, isu keterbukaan informasi dan teknologi, isu lingkungan, bahkan acap kali dapat berupa kedok hukum internasional," kata Megawati.

Pada kesempatan itu, Megawati juga sempat mengisahkan pengalamannya ketika menjadi anggota delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok di Beograd pada 1961. Kala itu Megawati masih berusia 14 tahun dan merupakan anggota delegasi termuda.

Pengalaman itu pun sangat membekas di benak Megawati karena negara-negara anggota Gerakan Non Blok berani bersikap lantang tidak memihak Blok Barat di bawah komando Amerika Serikat atau pun Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet. "Pada saat itu muncul suatu harapan baru. Dengan lantang mereka katakan, 'kami non blok, kami tidak berpihak pada satu blok mana pun'," katanya.

Karenanya dalam kesempatan itu  Megawati juga berpesan agar tuntasnya ICAPP ke-26 bukan berarti komunikasi dan kerja sama antar-partai politik di Asia ikut berakhir. Sebab, yang terpenting justru spirit kerja sama antar-partai politik dari berbagai negara untuk mewujudkan perdamaian dunia dan kesejahteraan yang berkeadilan sosial bagi rakyat di belahan dunia mana pun.

Megawati pun menyampaikan salamnya untuk rakyat di negara-negara yang mengirimkan utusan ke ICAPP ke-26. "Sampaikan salam saya kepada rakyat di negara anda, salam solidaritas tanpa batas," ujarnya.(dna/jpg/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang OSO Hadiri Pagelaran Ragam Pesona Seni Lukis Nusantara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler