Tutup Sumur Resapan di Lebak Bulus Amblas, Wagub DKI Minta Kontraktor Bertanggung Jawab

Jumat, 10 Desember 2021 – 01:02 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan evaluasi kontraktor yang mengerjakan tutup drainase vertikal atau sumur resapan di Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kontraktor yang mengerjakan sumur resapan itu apakah sesuai spesifikasi yang berlaku atau tidak.

BACA JUGA: Duh, Mobil Ketua DPP PSI Terjeblos ke Dalam Sumur Resapan, Lihat Fotonya

"Jadi, nanti kami akan evaluasi,” tegas Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (9/12).

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan kontraktor yang bertugas harus memastikan pekerjaannya sesuai dengan spek yang ada. 

BACA JUGA: Sumur Resapan di Lebak Bulus Dilubangi, Kadis SDA: Harus Rata dengan Jalan

“Kan, prosedurnya, mekanisme aturannya, harus sesuai dan harus bertanggung jawab, ya. Siapa saja yang melanggar akan diberi sanksi," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa kejadian amblasnya sumur resapan di Taman Bona Indah, Rabu (8/12) siang, itu akan dievaluasi oleh Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Bina Marga Jakarta. 

BACA JUGA: Anggota DPRD Sebut Pengerjaan Sumur Resapan di Jakarta Asal-asalan

"Sudah kami sampaikan kepada (Dinas) Bina Sumber Daya Air untuk melakukan evaluasi, nanti juga dibantu Bina Marga," ucap Riza.

Menurut Riza, penyebab dari amblas tutup sumur resapan tersebut lantaran tutup-tutup tersebut masih bersifat sementara.  

"Mungkin belum cukup kuat karena masih (umurnya)," tuturnya.

Lebih lanjut Riza mengapresiasi masyarakat yang aktif membantu Pemprov DKI Jakarta untuk mengawasi proyek yang dikerjakan.

"Setiap masyarakat, jika ada informasi kami berterima kasih, apa pun bentuk informasi silakan sampaikan melalui JAKI dan melalui saluran yang ada di Pemprov DKI Jakarta. Nanti petugas akan menindaklanjutinya," ucap dia.

Sebelumnya, tutup sumur resapan di kawasan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, jebol pada Rabu (8/12) siang saat dilintasi mobil.

Saat ini. sumur resapan tersebut sudah diperbaiki setelah salah satu warga melapor ke Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta melalui media sosial.

Di sisi lain Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta memberi sanksi kepada kontraktor sumur resapan yang ada di kawasan Taman Bona Indah. 

Pasalnya, sumur resapan itu jebol akibat terlintas oleh kendaraan pribadi milik Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Isyana Bagoes Oka pada Rabu (8/12).

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI August Hamonangan meminta pemerintah daerah untuk memperhatikan kualitas pengerjaan sumur resapan, sekaligus menindak tegas kontraktor yang lalai.

Dia mempertanyakan, sumur resapan yang belum setahun dibangun justru amblas saat dilintasi pengendara bermotor.

"Kualitas pembangunan sumur resapan menjadi sorotan. Minggu lalu Pak Gubernur menyampaikan akan menindak tegas kontraktor sumur resapan yang asal-asalan, dan kami menagih janji itu," kata August, Kamis.

Augsut mengatakan sumur resapan baru bisa kuat dilalui kendaraan pribadi bahkan truk, asalkan sudah berusia 14 hari.

Hal itu sebagaimana penjelasan dari Dedi Charles selaku Project Manager Arvirotech Group yang menangani sumur resapan pada titik itu.

Dedi bahkan mengaku bersalah karena tidak memasang tanda di proyek, sehingga dilewati oleh mobil. 

August menyayangkan kelalaian ini bisa terjadi apalagi membahayakan pengguna jalan.

"Kelalaian ini bukan cuma merusak tapi juga berhubungan dengan keselamatan pengguna jalan sehingga harus jadi perhatian serius. Bayangkan jika yang tersandung lubangnya sepeda motor, pasti akan luka parah. Pemprov harus tanggung jawab, jangan lepas tangan," tuturnya.

Menurut dia, buruknya kualitas pembangunan sumur resapan disebabkan oleh ambisi pemprov yang kejar target menyelesaikan ribuan sumur resapan di akhir tahun 2021. Dengan begitu, orientasinya pada kuantitas bukan kualitas, sehingga keselamatan masyarakat yang dikorbankan.

August juga meminta agar titik pembangunan sumur resapan beserta kontraktor yang mengerjakannya dibuka kepada publik agar pengerjaannya dapat diawasi bersama.

"Anggaran pembangunan sumur resapan tahun ini 411 miliar dan tersebar di puluhan ribu titik, saya minta Pemprov buka titik lokasinya ke publik agar masyarakat bisa awasi bersama kualitas pembangunannya," ucapnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler