Twitter Buka Akses Data ke Peneliti

Minggu, 03 Mei 2020 – 13:51 WIB
Ilustrasi Twitter. Foto: Glenn CHAPMAN/AFP

jpnn.com - Twitter akan memberikan akses data kepada para peneliti dan pengembang perangkat lunak untuk bisa mengakses dan mempelajari puluhan juta cuitan tentang Covid-19 yang sering disampaikan para pengguna.

Harapannya, jutaan cuitan soal Covid-19 di Twitter bisa untuk memperlajari penyebaran penyakit atau melacak informasi salah mengenai virus Corona.

BACA JUGA: Tiba-Tiba Tagar Anies Baswedan Ramai di Twitter, Ada Apa?

Twitter mengatakan bahwa akses terhadap cuitan soal covid-19 di platform mereka juga dapat digunakan oleh mereka yang bekerja di bidang manajemen krisis, tanggap darurat atau komunikasi dalam komunitas, meski sebelumnya harus lewat persetujuan.

Platform media sosial telah memperkenalkan kebijakan baru untuk mengekang sebaran hoaks Covid19.

BACA JUGA: Iwan Fals Pasang Foto Kim Jong-un Jadi Gambar Profil Twitter

Mereka memperingatkan bahwa mungkin ada kesalahan ketergantungan terhadap sistem moderasi otomatis selama pandemi.

Para peneliti yang mempelajari platform berpendapat bahwa perusahaan harus mengumpulkan data tentang periode ini.

BACA JUGA: Lewat Twitter, Donald Trump Sebut Presiden Jokowi Minta Ventilator

Komisaris Eropa Vera Jourova menyebut langkah Twitter sebagai upaya bagus.

“Kerja sama kami dan kontak rutin dengan platform online untuk memerangi disinformasi membuahkan hasil. Saya terus menggarisbawahi pentingnya bagi para peneliti untuk memiliki akses yang lebih baik ke data,” katanya seperti dikutip New York Post, Minggu (3/5).

Pekan lalu, 75 kelompok dan individu, termasuk hak digital dan organisasi kebebasan berbicara, menulis surat terbuka untuk platform media sosial yang meminta mereka mesterilkan dan menerbitkan data moderasi konten.

Selain Twitter, platform media sosial lain seperti Facebook sebelumnya juga menggagas upaya demi menjaga masyarakat agar tetap dan terhindar dari hoaks terkait Corona.

Untuk itu, Facebook pun fokus dalam memastikan semua orang memiliki informasi yang akurat dan memutus rantai misinformasi serta konten berbahaya. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler