jpnn.com, CALIFORNIA - Twitter merilis fitur baru yang berfungsi untuk membantu penggunaa agar tidak termakan informasi menyesatkan di platformnya.
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu mengatakan nantinya pengguna hanya menandai cuitan yang merupakan disinformasi atau informasi tidak benar.
BACA JUGA: Diblokir Selama 6 Bulan, Twitter Akhirnya Beroperasi Lagi
Setiap cuitan yang ditandai dan terbukti salah dinilai dari kebijakan akan dihapus oleh Twitter.
Sebagai salah satu media sosial terbesar, Twitter pun memiliki fitur lainnya bernama Birdwatch.
BACA JUGA: Komeng Trending Topic di Twitter Gegara Hal Ini, Simak
Fitur itu memungkinkan pengguna menulis catatan tambahan dan memberikan konteks pada sebuah cuitan menyesatkan.
Meskipun catatan itu tidak berasal dari Twitter dan berada di situs web yang terpisah.
BACA JUGA: TikTok Mulai Uji Coba Fitur Baru Mirip Twitter
Tahap pertama fitur tersebut mulai hanya dirilis di tiga negara, yakni Brazil, Spanyol, dan Filipina.
Melansir Reuters, Selasa (18/1), fitur itu memungkinkan pengguna membantu Twitter memerangi informasi- informasi yang kerap menyesatkan dan berdampak pada banyak hal.
Lebih lanjut, fitur penandaan cuitan tak benar itu sudah diuji coba sejak Agustus 2021 laluAustralia.
Kehadirannya memang disiapkan oleh Twitter agar tidak semakin banyak penggunanya yang termakan pada informasi- informasi menyesatkan di platformnya.
Pengujian aplikasi itu terbilang sukses di Amerika Serikat, Australia, serta Korea Selatan.
Sejak diujicobakan dan digunakan pengguna Twitter, ada sebanyak tiga juta laporan dari pengguna yang menandai cuitan dengan dugaan disinformasi. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ferdinand Mengaku Mualaf, Mujahid 212: Dia Hapus Keterangan Tak Beragama di Twitter
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian