Uang Arisan Bhayangkari Rp 400 Juta Dipertanyakan

Kamis, 18 September 2014 – 01:07 WIB

jpnn.com - SORONG - Sejumlah ibu-ibu Bhayangkari Polres Sorong Kota dan anggota polisi, Rabu (17/9) berkumpul di ruang koridor Mapolres Sorong Kota untuk mempertanyakan uang arisan total Rp 400 juta lebih, yang tidak diketahui rimbanya.

Total uang tersebut merupakan uang arisan yang seharusnya dibagikan kepada 216 anggota Bhayangkari Polres Sorong Kota  penerima sebelumnya, namun nyatanya ratusan anggota Bhayangkari yang mengikuti arisan wajib tersebut hingga kini belum menerima sepeser pun. Padahal, ratusan ibu-ibu Bhayangkari itu sudah dinyatakan namanya keluar dalam goyangan arisan sejak beberapa bulan lalu.

BACA JUGA: Kapolres Sorong Dicopot

Karena tak jelas siapa yang bertanggungjawab atas “gelapnya” uangnya itu, puluhan ibu-ibu Bhayangkari didampingi anggota yang juga kesal istrinya belum menerima, mempertanyakan ke Mapolres Sorong Kota.

Kepada Radar Sorong (Grup JPNN), Rabu (17/0), salah satu ibu Bhayangkari yang enggan namanya dipublikasikan, tak jelasnya pembagian uang arisan hingga mencapai ratusan juta yang diduga lenyap tersebut, terungkap setelah 216  anggota Bhayangkari yang disebut namanya telah keluar saat goyangan arisan ternyata belum menerima hasilnya.

BACA JUGA: Beli Mobil Baru, Anggota Dewan Gadaikan SK ke Bank

Arisan Bhayangkari dengan pemotongan gaji anggota tiap bulan sebesar Rp 220 ribu itu digoyang setiap bulan dan memutuskan 60 Bhayangkari yang berhak menerima, masing-masing mendapatkan Rp 2 juta. “Tiap bulan kan digoyang mas, sekali dapat itu 60 orang, nah katanya kita-kita ini namanya sudah keluar bulan-bulan kemarin, tapi sampai sekarang kita belum terima uangnya,” ujar salah satu istri anggota Polres Sorong Kota.

Mereka pun sepakat mendatangi Mapolres Sorong Kota untuk mempertanyakannya ke pengurus Bhayangkari yang dipimpin istri Kapolres Sorong Kota Ny Goldenhardt, namun, kedatangan para anggota Bhayangkari itu juga tidak mendapatkan jawaban yang jelas, pasalnya kejadian itu masih akan diusut kembali untuk mengungkap penyebab hingga uang yang harusnya diserahkan ke ratusan Bhayangkari itu tak jelas alirannya.

BACA JUGA: Kunci Polemik Pilkada Ada di Tangan Presiden

Arisan Bhayangkari sebelumnya sempat tertunda beberapa bulan tanpa pertemuan, sehingga munculnya nama penerima baru diketahui setelah pertemuan kembali aktif. Namun, meski namanya sudah diumumkan sebagai penerima, tetapi uangnya belum diserahkan.

Menumpuknya uang yang belum diserahkan kepada 216 orang akhirnya mencapai Rp 400 juta lebih. Dengan kejadian ini, arisan semestinya masih menyisakan satu putaran lagi untuk bulan ini. Namun  karena adanya persoalan internal dipengurus  Bhayangkari, sehingga untuk bulan ini anggota arisan meminta agar arisan dihentikan.

Tidak hanya anggota Bhayangkari, anggota Polres Sorong Kota pun mengaku kesal dengan kejadian yang baru pertama kali terjadi tersebut. Anggota meminta agar kejadian itu diusut hingga tuntas sehingga istri mereka mendapatkan haknya untuk menerima uang arisan dari pemotongan gaji mereka setiap bulan.

“Tiap bulan dipotong, kalau begini mulai bulan besok jangan dipotong lagi, kita punya hak kok,”kata salah satu anggota polisi yang meluapkan kekesalannya. (reg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Mulai Keluhkan Kabut Asap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler