jpnn.com - JAKARTA--Kriminolog Adrianus Meliala mengungkapkan, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menghadapi tantangan besar. Sebab, akan banyak korban yang tidak merasa dirinya korban.
Dia mencontohkan kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang berhasil menggaet tokoh besar Marwah Daud dalam lingkarannya.
BACA JUGA: Pedih..Sang Ibu tak Tega Lihat Jessica Ultah di Penjara
Padahal, sudah banyak korban yang mengaku ditipu oleh Taat. Bahkan kini Taat menjadi tersangka atas kasus dugaan pembunuhan serta penipuan.
"Akan sulit untuk menyadarkan Ibu Marwah, karena beliau sendiri merasa bukan korban. Kenapa? Karena beliau melihat sendiri uangnya digandakan dan itu asli," kata Adrianus, Minggu (9/10).
BACA JUGA: Ternyata Bukan hanya karena Kopi saja, tapi Gara-gara Menolak Begituan Juga
Sikap Marwah ini, lanjutnya, menyulitkan LPSK dalam melaksanakan tugasnya.
LPSK tidak bisa melindungi saksi dan korban, bila yang diberikan perlindungan merasa biasa-biasa saja.
BACA JUGA: Jessica pun Tersentuh, Terharu dan Menangis Bahagia
"Sebenarnya yang disasar Dimas Kanjeng untuk dijadikan korban adalah masyarakat yang kecerdasannya pas-pasan. Sementara tokoh-tokoh pengikutnya hanya memperkuat posisinya. Siapa sih yang tidak kenal Marwah Daud. Masa iya Marwah mau ikut Taat kalau tidak benar," bebernya.
Adrianus menambahkan, hanya orang punya akal sehatlah bisa berpikir tidak ada uang yang bisa digandakan. Kekayaan bisa diperoleh hanya dengan kerja keras. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Bikin Kopi, Istri Tewas Bersimbah Darah Dibacok Suami
Redaktur : Tim Redaksi