Ubah Haluan, PDIP Resmi Ganti Status

Jumat, 19 September 2014 – 19:07 WIB

jpnn.com - SEMARANG - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya resmi menyatakan perubahan sikap politik partai. Dari berstatus partai oposisi, kini bisa disebut sebagai partai pemerintahan alias partai penguasa. Pernyataan perubahan status tersebut mencuat dalam pidato politik Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di Marina Convention Center, Semarang, Jumat (19/9).

"Kini, PDI Perjuangan sudah berada di dalam pemerintahan. Kita sudah berhasil menempatkan kader terbaik partai sebagai Presiden Republik Indonesia. Saudara Joko Widodo harus selalu ingat bahwa beliau adalah sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus kepala negara bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Megawati saat menyampaikan pidato politiknya.

BACA JUGA: Megawati Sebut PAN dan PPP Bakal Bergabung

Selain menegaskan dukungan kepada Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, Megawati juga menyatakan PDIP akan memainkan peran aktif.

"Visi yang ingin diwujudkan Saudara Joko Widodo dan Jusuf Kalla adalah bagian dari perjuangan kita semua, yakni mewujudkan Indonesia yang berdaulat dalam bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," ujar Megawati.

BACA JUGA: Megawati Akui Keterbatasan Energi Jokowi-JK

Megawati menilai perubahan haluan PDIP tidak akan gampang, seperti membalikkan telapak tangan. Menurut Mega, 'ganti status' ini butuh mentalitas dari para kader, karena sebelumnya berada di posisi sebagai kekuatan penyeimbang yang berada di luar pemerintahan, menjadi partai yang berada di dalam pemerintah itu sendiri.

"PDIP, sebagai partai politik sudah pernah menempuh jalan terjal ideologi, kini kita menghadapi ujian baru. Ujian tersebut, justru berangkat dari posisi politik kita yang berubah, dari partai yang berada di luar pemerintahan, dan kini, oleh rakyat, kita diantarkan memasuki posisi politik baru sebagai partai yang berada di dalam pemerintahan di tingkat nasional," kata Megawati.

BACA JUGA: Banyak Anggota DPR Malu-malu Dukung Pilkada Langsung

Rakernas IV PDI Perjuangan yang berlangsung pada 19-21 September 2014 itu dihadiri sekitar 1.590 kader partai. Rakernas tersebut juga dihadiri semua ketua umum partai koalisi pengusung Jokowi-JK, seperti Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Ketua Umum PKPI Sutiyoso, dan Ketua Umum Partai Hanura serta Ketua Umum PKB Muhaimim Iskandar.

Selain itu, hadir pula perwakilan dari partai Koalisi Merah Putih yakni Ketua Umum plt PPP Emron Pangkapi dan Wakil Sekretaris Jenderal PPP Isa Muchsin serta Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo dan Ketua Fraksi PAN Catur Sapto Edy.

Rumornya, ajang rakernas ini juga bisa memunculkan tambahan partai yang bergabung ke koalisi awal pengusung Jokow-JK. Kehadiran perwakilan PPP dan PAN menjadi indikator kuat, bahwa dua partai itu sedang dijajaki ataupun menjajaki terjalinnya kesepakatan baru soal koalisi. 

Dalam sebuah wawancara, Dradjad Wibowo masih berkilah bahwa kehadirannya ini ada kaitannya dengan bakal bergabungnya PAN ke kubu Jokowi-JK. "Kita hadir memenuhi undangan, tidak lebih tidak kurang. Tidak dalam konteks koalisi. Posisi politik PAN ada di Koalisi Merah Putih," tandas Dradjad. (ant/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK: Anggodo Tidak Bisa Dapat Pembebasan Bersyarat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler