JAKARTA - Anggota Komisi V DPR, Saleh Husin mengatakan penggantian Kereta Ekonomi menjadi Commuter Line akan memberatkan pengguna jasa tersebut terutama dari kalangan kurang mampu.
"Mereka harus dipaksa untuk mau tidak mau harus beralih ke KRL ber AC yaitu Commuter Line yang harga tiketnya dirasa cukup memberatkan saudara-saudara kita dari kalangan bawah yaitu Rp 9.000," ujar Saleh di Jakarta, Rabu (15/5).
Karena itu menurutnya, pemerintah harus cepat mencari solusi yang merugikan masyarakat kalangan bawah. Pemerintah harus memberikan public service obligation (PSO) yakni subsidi dari pemerintah kepada penumpang kereta ekonomi.
"Misalnya harga wajar KRL berAC tersebut misalnya Rp 5.000 dan harga tiketnya saat ini Rp 9.000 maka pemerintah wajib memberikan PSO sebesar Rp 4.000," terang dia.
Ketua DPP Partai Hanura tersebut menjelaskan, pemberian PSO itu harus dilakukan sebelum KRL Ekonomi tersebut dihentikan. Sehingga pengguna jasa kereta dapat beraktifitas seperti biasa. (gil/jpnn)
"Mereka harus dipaksa untuk mau tidak mau harus beralih ke KRL ber AC yaitu Commuter Line yang harga tiketnya dirasa cukup memberatkan saudara-saudara kita dari kalangan bawah yaitu Rp 9.000," ujar Saleh di Jakarta, Rabu (15/5).
Karena itu menurutnya, pemerintah harus cepat mencari solusi yang merugikan masyarakat kalangan bawah. Pemerintah harus memberikan public service obligation (PSO) yakni subsidi dari pemerintah kepada penumpang kereta ekonomi.
"Misalnya harga wajar KRL berAC tersebut misalnya Rp 5.000 dan harga tiketnya saat ini Rp 9.000 maka pemerintah wajib memberikan PSO sebesar Rp 4.000," terang dia.
Ketua DPP Partai Hanura tersebut menjelaskan, pemberian PSO itu harus dilakukan sebelum KRL Ekonomi tersebut dihentikan. Sehingga pengguna jasa kereta dapat beraktifitas seperti biasa. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dapat Keluhan di Twitter, Dahlan Langsung Hubungi Direksi BUMN
Redaktur : Tim Redaksi