jpnn.com, BOGOR - Perhimpunan Teknik Pertanian (Peterta) memberikan penghargaan Peterta Award kepada Menteri Pertanian (Mentan) Anda Amran Sulaiman sebagai penggerak pertanian modern berbasis mekanisasi. Penghargaan ini diberikan dalam acara konferensi internasional yang digelar di IPB Convention Center, Bogor, Senin (14/10).
"Pak Amran ini sangat konsen terhadap perkembangan mekanisasi pertanian. Selama kepemimpinan beliau di Kementerian Pertanian (Kementan, red) sangat kuat dalam mendorong modernisasi. Saya kira beliau pantas diberi penghargaan ini," ujar Ketua Peterta, Desrial, Senin (14/10).
BACA JUGA: Membedah Strategi Maut Kementan Tambah LTT di Sumut
Menurut Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, selama ini Mentan Amran berhasil membawa pertanian Indonesia berbicara banyak di forum diskusi dunia. Terlebih soal distribusi alat mesin pertanian (alsintan) dan pembagian benih unggul yang dibagikan secara merata.
"Perkembangan inilah yang selama ini kita lihat dalam sisi produksi. Nyatanya produksi pangan kita meningkat berlipat-lipat. Maka itu, penghargaan ini pantas diberikan mengingat jasa beliau (Mentan Amram, red) untuk mengembangkan mekanisasi pertanian sangat besar," katanya.
BACA JUGA: Mentan Amran Optimistis Indonesia Segera Swasembada Gula
Desrial menambahkan melalui penghargaan ini sosok Amran secara tidak langsung sudah diangkat menjadi Bapak Mekanisasi. Dia berharap, semua capaian produksi pangan dapat diteruskan di massa mendatang.
"Sebenarnya beliau sudah menjadi bapak mekanisasi, sebab bagi kita beliau sudah membuktikan tekad dan semangat memajukan pertanian Indonesia dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0," ungkapnya.
BACA JUGA: Mentan Amran Pastikan Gudang Bulog Penuh di Musim Kemarau
Apresiasi serupa juga datang dari peserta konferensi asal Negara Ghana bernama Courage. Kata dia, saat ini Indonesia mampu mengembangkan teknologi pertanian secara masif dan mengubah wajah tradisional menjadi modern. Perubahan ini perlu diadopsi oleh negara-negara berbasis pertanian di seluruh dunia. "Saya pikir ini kemajuan yang sangat luar biasa ya. Perubahan ini bagus jika diadopsi oleh negara-negara berbasis pertanian," tukasnya.
Untuk diketahui, Konferensi Internasional ini dihadiri sejumlah delegasi negara-negara besar seperti Jepang dan Ghana. Di sana, hadir diantaranya adalah Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arief Satria, Dirjen PSP Sarwo Edy serta Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh