UBC Medical Incar Dana IPO Rp73 M hingga Target Pendapatan Rp300 M

Jumat, 21 Juni 2024 – 23:15 WIB
UBC Medical Indonesia menggelar public expose di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Jumat (21/6). Foto: Fathan

jpnn.com, JAKARTA - PT UBC Medical Indonesia Tbk menetapkan target pendapatan sebesar Rp300 miliar dan laba bersih sebesar 10 persen

Direktur Utama UBC Medical Indonesia, FX Yoshua Raintjung mengatakan hingga Mei 2024, calon emiten di Bursa Efek Indonesia ini telah memenuhi target 30 persen.

BACA JUGA: Kolaborasi Kemendikristek dengan Astra Tingkatkan Nilai Ekonomi Masyarakat Desa Rp10 Miliar

Untuk mewujudkan target tersebut, UBC Medical mengandalkan sejumlah strategi pertumbuhan, yaitu peningkatan produksi melalui anak perusahaan, PT Esora Medika Indonesia.

Tahun lalu, UBC Medical melakukan investasi besar untuk mendukung rencana produksi alat kesehatan sendiri. Investasi ini meliputi pembelian mesin dan peralatan untuk produksi PCR extraction kit serta renovasi pabrik, dengan kapasitas produksi mencapai 1,3 juta pcs per tahun dan utilisasi ditarget 70 persen.

BACA JUGA: BRI Tawarkan KPR Green Financing sebagai Komitmen pada Ekonomi Hijau

"Kami terus mengembangkan produksi dalam negeri dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada, tetapi fokus utama kami adalah pada produk molekuler," ujar Yoshua dalam acara public expose di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Jumat (21/6).

Selain itu, lanjut Yoshua, pihaknya juga berencana memperluas basis pelanggan dan titik distribusi reagen dan instrumen.

BACA JUGA: Naik Kereta Ekonomi Blambangan Ekspres & Banyubiru Sekarang Makin Nyaman, Tuh Lihat

Perusahaan akan aktif dalam proyek-proyek pemerintah dan program kerja sama pengadaan dengan pihak dalam dan luar negeri. Upaya ini termasuk pengembangan produk-produk yang sejalan dengan program kesehatan pemerintah, terutama yang dapat diproduksi dalam negeri.

Dia juga menyampaikan langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO ialah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi.

Kinerja perusahaan sampai Desember 2023 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif, di mana selama tiga tahun terakhir perseroan telah meningkatkan reputasi di pasar alat kesehatan.

Hal ini sebagai salah satu pemasok unggulan untuk produk skrining bayi baru lahir dan infeksi tuberkulosis laten (ILTB).

“Saya optimistis dengan prospek Industri Kesehatan saat ini, terutama pasca covid-19, pemerintah mulai akan memokuskan anggaran kesehatannya pada program yang sifatnya promotif dan preventif guna mencapai target Indonesia Emas 2045, hal tersebut diyakinin akan meningkatkan penyerapan atas produk alat Kesehatan dan reagen perseroan" ujarnya.

Seluruh dana bersih hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan.

Seperti pembiayaan operasional, pembelian barang dagangan, biaya angkut, kantor, penjualan, sewa dan lainnya, dan pelunasan utang usaha kepada pemasok. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinergi pemanfaatan lahan di atas HPL Badan Bank Tanah, Ciptakan Ekonomi Berkeadilan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler