jpnn.com - jpnn.com - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) menyatakan bahwa ada upaya mmengadu sesama umat Islam. Upaya mengadu domba umat Islam itu terlihat dari muncuknya isu-isu yang menempatkan muslim di Indonesia tak mencintai NKRI dan anti-Pancasila.
Bachtiar mengatakan itu saat menjadi penceramah pada Aksi 112 di Masjid Istiqlal, Sabtu (11/2). UBN -inisial kondangnya- di hadapan ribuan jemaah mengatakan, harus ada kebersamaan umat Islam untuk menangkis upaya adu domba.
BACA JUGA: Hati-hati Minum Air Gratis! Ada Peserta Aksi Keracunan
"Selamat datang para alumni 212 (peserta Aksi 21 Desember 2016, red). Saat ini umat Islam kerap dibenturkan oleh isu-isu yang memecah belah umat Islam. Untuk itu kebersamaan dalam aksi ini insya Allah akan menjadi tonggak awal persatuan Indonesia," ujarnya disambut takbir jemaah.
Selanjutnya, pimpinan Arrahman Quranic Learning Center itu mengingatkan umat Islam tentang kewajiban memperbaiki akhlak. Menurutnya, saat ini yang terpenting adalah revolusi akhlak umat Islam sehingga bisa menjadi contoh bagi umat agama lain.
BACA JUGA: Penjual Starling: Ada Orang Kasih Duit Gopek
"Kita harus memperbaiki dan merevolusi akhlakul karimah kita semua. Selama ini umat Islam dikatakan anti-Pancasila, intoleran, tidak mau bersatu, dan anti-NKRI. Mulai sekarang kita tunjukan pada mereka bahwa kita adalah umat yang semangat menjaga persatuan," tegasnya.
Selain itu, UBN juga berpesan kepada jemaah agat umat Islam agar menjaga hubungan baik dengam pemerintah dan tak mudah terpancing dengan isu yang memecah belah. Menurutnya, umat Islam harus menunjukkan komitmen dalam menjaga NKRI.
BACA JUGA: Silakan Makan Gorengan Gratis
"Kepada umat Islam, jangan mau dibenturkan antara kita umat Islam yang cinta damai dengan pemerintah. Tunjukan bahwa umat Islam siap berkomitmen bersama pemerintah untuk sama-sama menjaga kebinekaan dan persatuan bangsa," tegasnya.(mg5/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peserta Aksi 112 Berurai Air Mata
Redaktur & Reporter : Fandi