jpnn.com, JAKARTA - Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Kardinal Ignatius Suharyo, ikut merasakan keperihatinan yang menyelimuti umat muslim dalam merayakan Idulfitri 1 Syawal 1441Hijriah.
Sebab hari raya untuk menyambut kemenangan bagi umat Muslim setelah berpuasa selama sebulan penuh, berada di tengah pandemi Covid-19 sehingga suasana Lebaran tidak semeriah tahun tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Warga Muhammadiyah di Sini Tak Gelar Salat Idulfitri di Lapangan ataupun Masjid
Tidak bisa mudik maupun pulang kampung yang menjadi tradisi Lebaran bagi masyarakat Indonesia. Tidak bisa bersilaturahmi dan saling mengunjungi dengan bebas karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Saya berharap keadaan ini jangan sampai mengurangi semangat saudara- sudara kami umat Muslim dalam merayakan Idulfitri," kata Kardinal Suharyo melalui konferensi video.
BACA JUGA: Pak Ganjar tak Gelar Open House saat Idulfitri, Bagi yang Ingin Halalbihalal Begini Caranya
Keadaan mencemaskan umat manusia di seluruh dunia, oleh Kardinal yang merangkap sebagai Uskup Agung Keuskupan Jakarta diharapkan bisa meningkatkan kesungguhan beribadah kepada Tuhan.
Memperkuat gotong royong dan saling membantu sesama, khususnya yang terdampak pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Pesan Habib Aboe: Rayakan Idulfitri di Tengah Pandemi Corona dengan Bijaksana
Pandemi Covid-19, kata Uskup Agung, telah merusak sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi dan kesehatan.
"Keprihatinan umat muslim dalam merayakan Hari Raya Idulfitri adalah keprihatinan kami," kata pemimpin Umat Katolik Indonesia tersebut.
Atas nama pribadi maupun sebagai ketua KWI, Uskup Agung Keuskupan Jakarta, Ignatius Suharyo dengan tulus mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H, mohon maaf lahir dan batin.
Redaktur & Reporter : Natalia