Udara Dingin di India Renggut 140 Jiwa

Senin, 07 Januari 2013 – 06:06 WIB
NEW DELHI--Gelombang udara dingin ekstrem yang melanda India, khususnya di sejumlah wilayah utara, terus membawa korban jiwa. Hawa dingin merenggut sedikitnya 11 nyawa di Negara Bagian Uttar Pradesh Sabtu lalu (5/1). Hingga Minggu (6/1) total korban jiwa akibat udara dingin selama sekitar sebulan ini di India mencapai 140 orang.

Para pejabat India menyatakan bahwa sehari sebelumnya atau Jumat lalu (4/1) udara dingin menelan 13 korban jiwa di Uttar Pradesh. Saat itu, lima orang dilaporkan meninggal di Negara Bagian Punjab, baratlaut India; dan dua tewas di Negara Bagian Haryana (selatan Punjab) ketika temperatur minus atau di bawah 0 derajat Celsius.

Korban jiwa kemungkinan bertambah karena serangan udara dingin belum akan berlalu. "Suhu udara belum akan kembali normal pada Senin besok (hari ini, Red)," ungkap jubir lembaga prakiraan cuaca India kemarin.

Stasiun televisi India Sahara Samay melaporkan bahwa gelombang udara dingin terutama memukul para pekerja dan ratusan ribu tunawisma di kawasan utara. Kabut putih tebal akibat udara dingin ekstrem juga berdampak terhadap transportasi di berbagai negara bagian di utara.

"Kabut tebal menganggu layanan kereta api. Akibatnya, para penumpang terjebak dan harus menunggu di stasiun," laporan stasiun TV itu. Beruntung, Bandara Internasional Indira Gandhi yang terletak sekitar 16 kilometer baratdaya New Delhi tak terlalu terpengaruh. Meski kabut tebal juga melanda ibu kota, hanya sedikit penerbangan yang ditunda atau dibatalkan.

Jubir Kepolisian India Surendra Srivastava menyatakan bahwa kebanyakan korban tewas adalah warga miskin atau tunawisma. "Jasad mereka biasanya ditemukan tergeletak di pinggir jalan atau taman," katanya.

Suhu udara terendah di New Delhi mencapai 1,9 derajat Celsius atau turun sekitar empat derajat di bawah tingkat normal di musim dingin yang berlangsung sejak Desember lalu. Suhu udara maksimal di ibu kota India tersebut hanya 12,6 derajat Celsius atau turun delapan derajat dari batas normal.

Udara dingin juga masih melanda wilayah pegunungan di Kashmir. Di Srinagar, ibu kota Jammu dan Kashmir, suhu terendah minus 5,4 derajat Celsius. Serangan udara dingin meluas di Uttar Pradesh. Di Agra, suhu terendah 1,1 derajat Celsius. Lalu, di Ghazipur 1,5 derajat; Lucknow 1,8 derajat; Gorakhpur 2,4 derajat; dan Kanpur 2,7 derajat.

Di Uttarakhand, sejumlah distrik di dataran tinggi seperti Almora, Tehri, Garhwal, dan Pithoragarh suhu udara ada di bawah nol derajat Celsius. Semua dataran tersebut juga diselimuti kabut tebal. Badan prakiraan cuaca memprediksi kabut tebal masih akan menyelimuti wilayah utara India setiap pagi hingga beberapa hari ke depan.

Punjab dan Haryana juga tak luput dari serangan hawa dingin. Narnaul di Negara Bagian Haryana mencatat suhu terendah di bawah nol derajat Celsius. Di Amritsar suhu tertinggi 7,4 derajat Celsius.

Kabut tebal membuat jarak pandang tidak sampai 200 meter. Jalanan yang membeku diperkirakan masih terjadi di sejumlah wilayah di utara hingga beberapa hari ke depan.

Sejumlah jadwal keberangkatan kereta api tertunda atau bahkan dibatalkan. Sejumlah penerbangan pada pagi hari dari Bandara Chandigarh di wilayah gabungan Punjab dan Haryana ditunda akibat buruknya jarang pandang.

Hawa dingin di Ambala, Haryana, mencapai 3,5 derajat Celsius. Di Bhiwani, suhu udara 1,2 derajat Celsius. Di Karnal, suhu terdingin tercatat 2,6 derajat dan maksimal 8,8 derajat. Di Ludhiana dan Patiala, Punjab, suhu tercatat 4,9 derajat dan 4,6 derajat Celsius. (AP/UPI/PTI/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelantikan Presiden Chavez Ditunda

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler