Ujian Bukan Lagi Ajang Kompetisi Antarsiswa

Kamis, 19 Desember 2019 – 20:53 WIB
Siswa SMA mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer alias UNBK. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifa Sjaifudian mengatakan, asesmen tetap perlu untuk menilai sistem pendidikan nasional. Ini sebagai pertanggungjawaban terhadap masyarakat.

"Anggaran pendidikan sangat besar, dan setiap rupiah harus ada akuntabilitasnya," ujar Hetifah dalam diskusi pendidikan di Perpustakaan Kemendikbud, Kamis (19/12).

BACA JUGA: Ujian Nasional Diganti, Kelulusan Ditentukan Sekolah

Namun demikian, paradigmanya harus diubah. Menurut Hetifah, ujian nasional bukan lagi sebagai ajang kompetisi antarsiswa, dan harus terjadi secara natural.

"Tidak perlu lagi ada drill-drill menjelang UN, hingga mengorbankan kegiatan lain seperti hobi atau ekskul. Jika begitu, hasil yang sebenarnya tidak terpetakan," terangnya.

BACA JUGA: Jokowi: Sudah Diputuskan Mas Nadiem, Ujian Nasional Dihapus

Hal senada diungkapkan Intan Irawati, guru MAN 15 Jakarta. Menurutnya, hasil asesmen harusnya dijadikan instrumen untuk membantu sekolah yang memiliki hasil yang kurang memuaskan.

"Jangan seperti selama ini, sekolah yang yang nilai UNnya kurang tidak mendapat bantuan. Yang nilai UNnya baik justru mendapat bantuan hingga kadang berlebih," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Nadiem Makarim Ubah Ujian Sekolah dan UN, Begini Alasannya


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler