Ukraina dan China Jadi Target AS Perangi Pembajakan

Kamis, 02 Mei 2013 – 12:38 WIB
WASHINGTON--Amerika Serikat memasukkan Ukraina dalam daftar negara yang memiliki reputasi buruk dalam hal perlindungan hak cipta. Pemerintahan Obama menilai negara pecahan Soviet tersebut memiliki tingkat buruk bersama China yang dituding telah melakukan pencurian rahasia perdagangan.

Kantor Perwakilan Dagang AS Ukraina menyatakan, negeri tersebut merupakan  salah satu prioritas negara asing yang saat ini dalam penilaian tahunan penegakan hak kekayaan intelektual. Amerika pun tengah mempertimbangkan pemberian sanksi kepada Ukraina.

"Gangguan di dunia maya bersumber dari China pada skala yang sangat besar," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Thomas Donilon seperti dilansir bloomberg (1/5).

Karenanya, berdasar laporan tersebut, AS berjanji mengambil tindakan keras untuk mendukung hak kekayaan intelektual. AS juga mendesak para pemimpin pemerintah China untuk mengambil langkah serius guna menghentikan pencurian rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan Amerika yang berkaitan dengan operator Cina. "Pencurian rahasia dagang menjadi kian memprihatinkan," lanjutnya.

Serangan cyber dan spionase perusahaan yang berasal dari negara Asia telah menambah ketegangan hubungan AS dan China, negeri dengan ekonomi terbesar di dunia saat ini.

Pemerintahan Presiden Barack Obama pada Februari merilis sebuah strategi untuk memerangi pencurian rahasia perdagangan, termasuk penggunaan laporan United States Trade Representative (USTR) untuk mengidentifikasi kelemahan dalam perlindungan perdagangan.

Selain China, negara-negara yang masuk dalam daftar pengawasan AS adalah Aljazair, Argentina, Chili,  India, Indonesia, Pakistan, Rusia, Thailand, dan Venezuela. Sementara Ukraina adalah yang pertama dijadikan "prioritas negara asing" dalam 11 tahun untuk masalah itu dengan status buruk dalam hal penegakan hukum di bidang penggunaan perangkat lunak bajakan.

Ukraina juga dituduh tidak mau melakukan negosiasi dan itikad baik untuk mengatasi kekhawatiran AS. USTR menghapus status Kanada dan Israel dari daftar tahun ini setelah negara itu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan penegakan hak kekayaan intelektual. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... May Day Dimeriahkan Pawai Simpatik Sampai Bentrokan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler