Ukraina Tanda Tangani Perdagangan Bebas

Sabtu, 28 Juni 2014 – 20:02 WIB
Presiden UE, Herman Van Rompuy. Getty Images

BRUSSELS - Langkah Ukraina untuk menjadi anggota Uni Eropa kian dekat. Kemarin Kiev bersama Georgia dan Moldova telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa (UE). Dengan perjanjian itu, tiga negara tersebut akan lebih dekat dengan negara-negara barat, baik ekonomi maupun politik.
 
"Ini adalah hari yang besar bagi Eropa. Hari ini UE berdiri di pihak kalian lebih daripada sebelumnya," ujar Presiden UE Herman Van Rompuy kepada tiga pemimpin negara itu setelah menandatangani. Dia menambahkan, tidak ada isi dari perjanjian tersebut yang bakal merugikan maupun menyakiti Rusia.
 
Di sisi lain, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menegaskan, momen itu menjadi saat paling bersejarah bagi negaranya sejak merdeka pada 1991. Perjanjian tersebut juga merupakan awal bagi Ukraina untuk siap bergabung dengan UE. "Ini adalah simbol kepercayaan dan keinginan yang tidak bisa dipisahkan," ujarnya. Dia menambahkan, Ukraina menegaskan keputusannya sebagai negara yang berdaulat untuk menjadi anggota UE.
 
Tiga negara bekas Uni Soviet itu memang ingin menjadi anggota UE. Dengan perjanjian perdagangan bebas tersebut, mereka berharap bisa selangkah lebih dekat dengan keinginan. Namun, UE belum bisa menjanjikan tiga negara itu bisa masuk menjadi anggota UE. Meski begitu, Ukraina cukup percaya diri bakal menjadi bagian UE. "Selama beberapa bulan lalu, Ukraina membayar mahal untuk membuat mimpinya bergabung bersama negara-negara Eropa menjadi kenyataan," ungkapnya.
 
Pernyataan Poroshenko itu mengacu pada perjanjian serupa yang telah ditawarkan UE kepada mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich November tahun lalu. Namun, kala itu, Yanukovich lebih memilih menjalin kerja sama dengan Rusia. Pilihan tersebut membuat Yanukovich akhirnya terdepak dari kursi kepemimpinan setelah didemo besar-besaran oleh rakyat. Sebagian warga Ukraina yang setuju dengan Yanukovich akhirnya memilih melepaskan diri.
 
Poroshenko mendesak UE agar menghargai segala pengorbanan Ukraina dengan memasukkan mereka sebagai anggota secepatnya. "Bagi UE (memasukkan Ukraina) adalah masalah kecil. Namun, bagi negara kami, nilainya sama dengan dunia," tegasnya.
 
Di sisi lain, kebijakan itu membuat Rusia panik. Sebab, biasanya hubungan ekonomi negara-negara bekas Uni Soviet adalah dengan Rusia. Meski UE menegaskan tidak ada isi dari perjanjian tersebut yang bakal mengganggu ekonomi Rusia, Moskow tetap bersiap. Sebab, dengan perjanjian tersebut, tidak tertutup kemungkinan barang-barang dari UE masuk besar-besaran ke Ukraina. Nah, oleh Ukraina, barang itu akan dimasukkan ke Rusia, baik dengan cara legal maupun ilegal.
 
Juru bicara Rusia Dmitry Peskov menegaskan, Kremlin akan mengambil kebijakan-kebijakan untuk memproteksi ekonomi negaranya lantaran efek negatif perjanjian tersebut. "Apa pun yang dibutuhkan untuk memproteksi ekonomi negara kami akan kami ambil," ujarnya. (Reuters/AFP/BBC/sha/c23/tia)

BACA JUGA: Ukraina Perpanjang Gencatan Senjata dengan Separatis Pro Rusia

BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Belgia Tantang Barack Obama Taruhan Bir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler