Ulama Banten Pernah Ditelepon Jam 2 Malam oleh Komjen Listyo Sigit

Sabtu, 16 Januari 2021 – 02:10 WIB
Calon tunggal Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Penunjukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat perhatian dari kalangan ulama.

Ketua Majelis Pondok Pesantren Salafiyah (MPS) Banten KH Martin Syarkawi bahkan teringat akan kiprah polisi kelahiran Ambon, Maluku, 5 Mei 1969 itu saat menjabat sebagai Kapolda Banten.

BACA JUGA: Komjen Listyo Sigit Calon Kapolri, Kiai Kharismatik: Kami Tak Mempermasalahkan Agama

Ketika itu, kata Kiai Martin Syarkawi, jenderal bintang tiga yang biasa dia panggil dengan nama Sigit telah menunjukkan kepeduliannya terhadap pemberdayaan ekonomi di pondok pesantren.

Sigit menurutnya ikut membangkitkan ekonomi dan kemandirian ponpes salafiyah yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan di Provinsi Banten.

BACA JUGA: Lihat, Lengan Irjen Martuani Sormin Disuntik Vaksin Covid-19

"Pak Sigit pernah bertanya kira-kira solusinya apa untuk menjaga kemandirian ponpes salafiyah ini. Lalu terpikirlah untuk membangun pemberdayaan ekonomi pesantren," kata Kiai Martin Syarkawi melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (15/1).

Kiai Martin menjelaskan, dari ide tersebut akhirnya muncul program Rumah Pangan Santri (RPS).

BACA JUGA: Vokalis Band Cukup Terkenal Inisial AZ Ditangkap Polrestabes Bandung, Aduh Kasusnya

Setelah dilakukan pendataan dan verifikasi, saat itu ada sekitar 150 lebih ponpes yang diikutsertakan dalam program tersebut.

Konsep RPS adalah seperti warung menyediakan gas, beras dan kebutuhan pokok lainnya.

Untuk memuluskan program tersebut, mantan ajudan Presiden Jokowi itu akhirnya menggandeng Bulog dan Pertamina.

"Saya berkelakar ke Pak Sigit kalau dagang, kami tidak punya modal. Alhamdulillah akhirnya beliau memberikan modal Rp 20 juta untuk masing-masing RPS," ungkap Kiai Martin Syarkawi.

Diakui Kiai Martin, hingga saat ini RPS yang dibangun alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 saat menjabat Kapolda Banten, sudah berkembang dan mampu memberdayakan ekonomi di ponpes.

"Pak Sigit juga memfasilitasi (ponpes) untuk jadi pangkalan gas tiga kilogram. Ini sangat luar biasa karena membantu ekonomi pesantren," papar Ketua Pembina Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Serang itu.

Kiai Martin Syarkawi mengatakan, sampai saat ini kepedulian Kabareskrim itu terhadap ponpes tetap tinggi.

Dia mencontohkan meski sudah berdinas di tempat lain, Sigit masih memberi perhatian terhadap pesantren.

"Pernah jam dua malam saya ditelepon sama beliau, katanya ada pesantren terbakar di Lebak. Beliau minta saya berangkat ke sana untuk melihat kondisi (pesantren) dan apa yang diperlukan," ungkap Pengasuh Ponpes Al Fathoniyah Serang itu.

Pihaknya pun percaya bahwa sikap kepedulian Sigit kepada ulama dan pondok pesantren akan tetap terjaga jika dia kelak menjadi Kapolri kelak.

Pada Rabu (13/1) lalu Presiden Jokowi telah mengajukan nama Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo ke DPR sebagai calon tunggal Kapolri.

Surpres tersebut bernomor: R-02/Pres/01/2021 dan diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Ketua DPR Puan Maharani.

Nantinya Sigit akan mengisi jabatan Kapolri menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang akan memasuki masa purna tugas pada 1 Februari 2021 mendatang.

Rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri akan dilaksanakan di DPR RI mulai Senin (18/1) diawali dengan ujian pembuatan makalah dan Selasa (19/1) dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.(antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler