Ulama Dukung Keputusan Panglima TNI

Sabtu, 07 Januari 2017 – 07:21 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (berdiri depan kanan) menyaksikan langsung latihan tempur TNI. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyatakan mendukung langkah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memutuskan menghentikan kerja sama dengan Australian Defence Force (ADF).

Sebagai warga negara, ulama pun tidak terima jika Indonesia tercinta dilecehkan asing.

BACA JUGA: Pengamat Anggap Panglima TNI Terlalu Dini Depak Aussie

Ketua MUI Kota Tasikmalaya KH Achef Noor Mubaraq mengatakan bahwa Panglima TNI lebih tahu langkah yang harus dilakukan ketika ada sebuah permasalahan, khususnya dengan negara lain.

Maka dari itu dirinya mendukung apa yang menjadi keputusan Jenderal Gatot Nurmantyo. “Sebagai Panglima, beliau lebih tahu permasalahannya, begitu juga dengan solusinya,” ungkapnya saat dihubungi Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group) kemarin (6/1).

BACA JUGA: Pemerintah Disarankan Sabar Tunggu Janji Australia

Terkait adanya pelecehan terhadap Pancasila oleh tentara Australia, masyarakat Indonesia pun, menurut KH Achef, tidak akan terima. Karena Pancasila punya makna yang dalam bagi bangsa ini. “Itu namanya penghinaan kepada bangsa Indonesia,” terangnya.

Dijelaskan KH Achef, kerja sama antara TNI dengan militer Australia juga perlu dikaji manfaatnya untuk bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Media Aussie Sebut Jenderal Gatot Ngebet Jadi Presiden

Jika memang tidak begitu dibutuhkan, tidak ada alasan untuk tetap melakukan kerja sama. “Namanya kerja sama ya harus saling memberikan manfaat satu sama lain,” tuturnya.

Terputusnya hubungan kerja sama militer ini tentu akan memiliki dampak baik positif maupun negatif. Efek buruknya itu yang perlu untuk diantisipasi dengan persatuan masyarakat yang utuh. “Ini harus jadi momentum untuk lebih memperkuat persatuan bangsa,” ujarnya.

Salah satu tokoh masyarakat Tasikmalaya AKBP (Purn) Yono Kusyono, sebelumnya, mengaku sepakat dengan sikap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memutuskan kerja sama sementara dengan Australia.

Pasalnya, tentara Australia telah melecehkan harga diri bangsa Indonesia. "Siapa yang terima negaranya dilecehkan. Pasti tidak mau,” ujarnya.

Dia berharap ada pengawasan yang lebih di perbatasan untuk mengantisipasi masuknya penyusup dari di wilayah selatan Tasikmalaya yang berbatasan langsung dengan Australia.

"Kalau efek lebih jauhnya ya tentu ketahanan negara yang harus diperkuat, sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya. (rga)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aussie Menista Pancasila, Papa Novanto Ikut Prihatin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler