BANDA ACEH - Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW-NU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, mengimbau kaum muslimin tidak merayakan "Valentine Days" atau Hari Kasih Sayang yang jatuh pada Selasa 14 Februari 2012 mendatang.
“Setiap tahunnya kita selalu meminta dan melarang masyarakat tidak merayakan Valentine. Itu bukan budaya Islam,” kata Tgk H Faisal Ali kepada Rakyat Aceh (Group JPNN), Minggu (5/2).
Tgk H Faisal Ali, pun menghimbau kepada pengelola hotel dan café di Aceh tidak memfasilitasi perayaan Valentine Days. Pemerintah baik kepolisian maupun Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) juga diminta tidak memberikan izin bagi mereka yang ingin melaksanakan kegiatan tersebut.
Dia mengingatkan, umat muslimin dimanapun termasuk di Aceh, khususnya remaja sangat tidak wajar bila merayakan Hari Valantine yang merupakan budaya barat. “ Islam telah memiliki hari-hari besar dalam agama sendiri. kaum Muslimin tidak perlu lagi merayakan hari yang bukan menjadi hari besar agama Islam,”tandasnya.
Soal berkasih sayang, Islam telah mengajarkan umat untuk saling menyayangi dan mengasih sesama umat. Bukan satu hari saja, sebagaimana makna dari Valentine" Day tersebut. Oleh demikian, semua pihak di Aceh termasuk kalangan usaha dihimbau untuk tidak memberikan ruang bagi kaum muslimin Aceh untuk merayakan hari valantine.
Bila ada toko maupun supermarket di Aceh yang menjual aksesoris valentine seperti boneka berwarna pink dan coklat. Maka itu, sangat bertolak belakang dengan penerapan syariat Islam yang sedang dijalankan di Aceh. Pemilik tempat usaha pun diminta dapat peka dengan hal demikian.
Sementara itu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ke-65 pada 5 Februari 2012, pengurus HMI Cabang Langsa melakukan aksi penyebaran selebaran anti Valentine Day kepada masyarakat di jalan-jalan utama Kota Langsa.
Ketua Umum HMI Cabang Langsa, Rahmadhani, S.Sos.I kepada Rakyat Aceh disela-sela aksinya mengatakan, penyebaran selebaran untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa itu bukan ajaran islam dan tidak patut untuk diikuti.
“Valentine day bukan hari bagi umat muslim, tapi itu adalah harinya Yahudi. Jadi umat Islam terutama generasi muda khusunya di Kota Langsa harus bisa membedakan mana hari-hari besar agama islam yang wajib dan harus diperingati,” demikian tegas Rahmadhani. (slm/dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jajanan Menggandung Zat Pewarna Masih Marak
Redaktur : Tim Redaksi