jpnn.com, JAKARTA - Keterlibatan Irjen Pol Ferdy Sambo dalam kasus penembakan Brigadir J memberikan dampak negatif yang besar terhadap lembaga kepolisian.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dan Kemenpolhukam, salah satu anggota yang hadir menyarankan pemberhentian sementara Kapolri hingga permasalahan Brigadir J tuntas.
BACA JUGA: Irjen Fadil Imran Ikuti Arahan Kapolri, Singgung soal Judi
Pernyataan itu pun menuai respons dan komentar beragam dari banyak pihak. Salah satunya dari Pimpinan Majelis Burdah Miftahussalamah Bogor, Habib Nabil bin Ridho bin Ali Al Habsyi.
Habib menilai langkah yang dilakukan Kapolri Jenderal Listiyo Sigit Prabowo terkait perkara Brigadir J sudah tepat.
BACA JUGA: Kapolri Memutasikan 24 Anak Buahnya, Ada Nama Kombes Budhi, Bripka RR, dan Bharada E
Dia lantas meminta agar Komisi III DPR RI tidak berusaha memancing di air keruh.
"Jangan pelantar-pelintir itu Komisi III. Seharusnya kita bersama dan bersatu memberikan support atas langkah Kapolri yang sudah tegak lurus," kata Habib Nabil tegas, dalam keterangnnya, dikutip Selasa (23/8).
BACA JUGA: Soal Motif Pembunuhan Brigadir J, Hotman Paris Pertanyakan Ini kepada Penyidik
Habib Nabil juga menyampaikan agar Kapolri jangan ragu dan takut dalam menangani kasus Ferdy Sambo Cs.
Sebab, dia menyebut ada banyak ulama yang siap mendukung di belakang Jenderal Sigit.
"Jangan terganggu dengan kelompok yang cuma mau mancing di air keruh," imbuhnya.
Senada dengan Habib Nabil, Pengasuh Pondok Pesantren Tajul Falah Cipanas Lebak Banten, Muhammad Suryana juga mengatakan Kapolri tak perlu khawatir dalam bertindak.
Menurutnya, apabila berhubungan dengan penegakkan keadilan, tidak perlu mundur.
"Jika ada yang mengganggu, kami yang paling depan untuk membela dan menghadapi," ucap Suryana. (mcr31/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah