Ulama NU Sebut Pancasila Relevan dan Bisa Diterima Umat Islam

Selasa, 16 Juni 2020 – 16:52 WIB
Juni, Bulan Bung Karno. Foto: Antaranews

jpnn.com, JAKARTA - Ulama KH Ahmad Muwafiq menilai Pancasila yang dilahirkan oleh para pendiri bangsa sangat relevan dan diterima oleh umat muslim. Pria yang akrab disapa Gus Muwafiq itu juga menganggap Pancasila pula yang mengikat ribuan bangsa-bangsa dan penganut agama lainnya menjadi satu padanan yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut dia, gagasan yang diproklamasikan oleh Bung Karno sangat penting bagi kemajuan Indonesia.

BACA JUGA: Update Corona 16 Juni: Kabar Baik dari Yurianto untuk Jakarta

Hal ini disampaikan Gus Muwafiq itu dalam webinar kedua dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno 2020 dengan tema Rakyat Sumber Kebudayaan Nasional, Selasa (16/6).

Dalam webinar itu, Gus Muwafiq menekankan bahwa muslim pun sudah menerima Pancasila karena kaidah yang terkandung di dalamnya relevan dengan nilai-nilai Islam.

BACA JUGA: Update Corona 16 Juni: Dalam Tiga Hari, Penambahan Pasien Positif Covid-19 Meningkat

"Pancasila ini dibangun atas nama sesuatu yang sudah dibangun dalam tradisi erat Indonesia. Makanya kadang saya ditanya, apakah Pancasila itu mencerminkan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia? Sangat mencerminkan nilai-nilai dasar Indonesia," kata Gus Muwafiq.

"Bahkan sebagai orang Islam, kaum muslim sangat diwakili dengan bahasa-bahasa dalam Pancasila," tambahnya.

BACA JUGA: Pembatasan Dicabut, Virus Corona Kembali Masuk Selandia Baru

Gus Muwafiq menilai sangat sulit menyatukan bangsa-bangsa di Indonesia apabila tidak ada Pancasila.

Hal itu pula yang menjadi ikatan bersama sampai hari ini dengan bukti Sabang sampai Marauke tetap berada dalam NKRI.

Gus Muwafiq mencontohkan bahwa banyak bangsa yang terpecah belah karena tidak memiliki falsafah bernegara. Seperti di Arab, menurut dia, satu bangsa menjadi puluhan negara.

Begitu juga Eropa, satu bangsa tetapi memilih menjadi puluhan negara.

"Indonesia puluhan bangsa bersepakat dengan satu negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan itu bukan hal yang mudah meletakkan kompromi-kompromi bangsa ini dibangun. Makanya founding father kita adalah orang-orang yang kuat," jelas dia.

Meski demikian, Gus Muwafiq menyadari budaya Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa lain. Baik dari pengaruh negara maupun agama, turut mempengaruhi kultur Indonesia.

Namun, Gus Muwafiq menekankan bahwa Indonesia memiliki Pancasila yang akhirnya mampu memfilterisasi budaya-budaya asing.

"Akan tetapi memilih Indonesia tetap menjadi Indonesia adalah satu pilihan yang benar matang yang dalam hal ini dipimpin revolusioner besar yang namanya Bung Karno. Makanya Bung Karno ini satu sosok yang sampai hari ini sulit ditemukan padanannya. Di mana pada zaman seperti itu, orang bisa diajak bersatu. Satu bahasa Indonesia, satu tanah air Indonesia. Itu bukan sesuatu yang mudah," jelas dia.

Dalam webinar ini, panitia Bulan Bung Karno 2020 juga menghadirkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Seniman Tamara Geraldine dan anggota Komisi X DPR RI Rano Karno. Hadir juga Ketua Panitia Bulan Bung Karno 2020 Djarot Saiful Hidayat. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pancasila   Bulan Bung Karno   NU   PBNU  

Terpopuler