Ulil Tak Ingin Liberalkan NU

Kamis, 21 Januari 2010 – 17:53 WIB
JAKARTA - Intelektual muda Nahdlatul Ulama sekaligus calon Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) Ulil Abshar-Abdalla menjanjikan untuk membawa NU ke arah yang lebih seimbang bukan ke arah liberalKarena itu, ia menegaskan agar kaum tua NU tidak perlu mengkhawatirkan dirinya jika kemudian dipercaya memimpin ormas Islam terbesar di Indonesia itu

BACA JUGA: Bangkitkan Kepedulian di StoS Film Festival

"Sejauh ini memang masih ada kekhawatiran dari kalangan sepuh jika saya ikut dalam bursa ketua umum," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/1).

Ulil yang selama ini ditokohkan sebagai aktivis Islam Liberal ini menyatakan sudah saatnya PBNU dipimpin oleh kaum muda
Pasalnya, kata dia, jika NU dipimpin oleh kiai sepuh seperti yang terjadi selama ini, maka NU tidak lagi memiliki bargaining power

BACA JUGA: Diane Warren Hadir Spesial di JJF 2010

"sebagai murid Gus Dur, saya cenderung berpendapat bahwa bahwa sudah saatnya NU dipimpin kaum muda," tandasnya.

Tampil sebagai kandidat ketua NU,  Ulil berharap apa yang diwariskan Gus Dur, kepada generasi muda NU dapat dijalankan
Sehingga, NU mampu lebih  berbuat banyak kepada umat

BACA JUGA: Produk Musik Indonesia Digelar di JJF 2010

‘’Saya ingin membangkitkan kembali semangat yang di bawa Gus DurItu hanya bisa dilakukan dengan komitmen generasi muda yang dulu dibentuk Gus Dur,’’ tambahnya.

Ia menampik kekhawatiran sejumlah kiai sepuh bahwa PBNU akan dibawanya ke arah liberal jika dipimpin kaum mudaKekhawatiran tersebut tidak beralasan selama generasi tua dan muda di NU bekerja sama karena generasi tua diibaratkan sebagai pedal rem, sementara generasi muda adalah pedal gas."Ada kekhawatiran generasi muda akan membawa NU ke kiri, tapi itu tdak benar, kalau ada kombinasi yang pas antara generasi tua dan mudaSaya tidak akan membawa NU ke kiri tetapi membawa NU lebih seimbang," katanya.

Ia mengatakan NU harus menjadi organisasi kemasyarakatan yang memperhatikan umatnya dan tidak terlalu berkecimpung di dunia politik praktisIa berpendapat, NU dibawah kepemimpinan Hasyim Muzadi terlalu terlibat pada politik praktis dan tidak sukses, sehingga reputasi NU mengalami kemerosotan"Ada kesalahan fatal dengan mendorong NU terlalu jauh ke politik praktis yang kebetulan tidak sukses juga sehingga reputasi NU merosot," katanya.

Untuk itu, Ulil menginginkan agar NU kembali pada fungsinya dengan memperhatikan umatnyaUntuk itu, NU membutuhkan injeksi semangat dari kaum mudaIa mencontohkan PBNU pernah dibawah kepemimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada usianya 44 tahun.

Gus Dur telah meletakkan dasar-dasar yang diperlukan untuk mengembangkan NU dan langkah selanjutnya adalah meneruskan komitmen tersebutDan penerus yang sesuai, menurut Ulil, adalah dari generasi muda juga."Kalau di NU tidak ada orang yang mewakili gagasan Gus Dur ini maka reputasi NU sebagai soko guru moderat menjadi agak riskan," katanya.PBNU akan menyelenggarakan Muktamar ke-32 yang rencananya berlangsung di Makassar pada Januari ini.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penampilan Mengenang A Riyanto


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler