Ultras Gresik Menawar Rp 150 Juta, Ditolak Mentah - mentah

Jumat, 01 Maret 2019 – 00:14 WIB
Ultra, pendukung Persegres Gresik United. Foto: IG PersegresFC

jpnn.com, GRESIK - Pendukung Persegres Gresik United benar-benar gemas melihat bagaimana klub kebanggaan mereka dikelola. Tak puas dengan kinerja manajemen, Ultras Gresik - sebutan pendukung Persegres Gresik United– - berniat masuk jajaran pengelola klub. Caranya? Mengakuisisi saham Persegres yang dimiliki Bupati Gresik Sambari Halim.

Sekjen Ultras Gresik Imam Junaidi Kusumo mengatakan sempat melakukan negosiasi dengan CEO Persegres Angga Adi Perdana. Dia mengatakan, proses tawar-menawar itu terjadi pada akhir Januari 2019. Namun, tidak ada kesepakatan lantaran Angga menolak keras tawaran tersebut.

BACA JUGA: Persija Pesta Gol saat Jamu Persegres di Kandang

Bukan tanpa alasan Ultras menawar saham kepemilikan Bupati Gresik Sambari Halim. Sebab, jika dilihat dari sejarahnya, sepak bola Gresik adalah milik masyarakat yang diambil alih oleh perorangan.

’’Saat pertemuan itu, kami perwakilan Ultras menawar Rp 150 juta,’’ beber pria yang kerap disapa Juned itu.

BACA JUGA: Tumbangkan Sriwijaya FC, Mitra Kukar Mantap Menatap Gresik

BACA JUGA: Indra Sjafri: Pak Presiden, 2013 Saya Juara AFF U-19 tapi gak Dipanggil ke Istana

Namun, tawaran tersebut ditolak karena dianggap terlalu murah untuk harga klub yang memiliki sejarah seperti Persegres.

BACA JUGA: Satria Tama Perkasa, Gresik United Raih Kemenangan Kedua

Menurut Juned, nilai yang disodorkan itu sesuai dengan harga pasaran klub Liga 3 yang berkisar Rp 150 juta hingga Rp 200 juta. ’’Pasaran Liga 3 kan segitu. Apalagi, Persegres pada musim 2019 turun kasta ke Liga 3,’’ terangnya.

Juned mengungkapkan, awal Ultras berniat mengakuisisi saham Persegres lantaran manajemen beberapa kali meminta bantuan Ultras untuk mencarikan sponsor.

’’Daripada kami dimintai tolong yang bukan ranah kami, kan lebih baik kami beli saja klubnya. Daripada manajemen tidak pernah becus mengelola tim,’’ jelas Juned.

Yang diinginkan Ultras ialah mengembalikan sepak bola ke masyarakat Gresik. Manajemen selama ini dinilai gagal mengelola klub. Hal itu terlihat dari prestasi Persegres yang drop dari tahun ke tahun. Selain itu, menurut Ultras, manajemen tidak pernah terbuka serta kurang serius dalam mengurus klub.

BACA JUGA: Pemain Timnas U-22 Asal Jatim Bakal Dipanggil Gubernur Khofifah

Saat dimintai konfirmasi terkait hal itu, Angga menanggapi dengan santai. ’’Nominal itu nilai valuasi saham 100 persen dari Ultras. Apabila Ultras diberi 10 persen saham, itu berarti hanya Rp 10 juta,’’ jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa masalah itu bukan wewenang dirinya. Itu merupakan kewenangan pemegang saham. (ana/c4/ali)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunangan, Wih... Cantiknya Pasangan Gelandang Serang Gresik United Ini


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler