PALEMBANG--Pinggiran Sungai Musi Kelurahan Sei Lais Kecamatan Kalidoni, Minggu (10/3) dipadati ratusan umat Hindu yang tengah melaksanakan upacara Melasti. Upacara ini sebagai rangkaian awal untuk persiapan menyambut tahun baru Saka atau Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada Selasa (12/3).
“Upacara melasti ini merupakan tingkat provinsi dengan jumlah peserta sekitar 400 orang. Memang adanya peningkatan jumlah peserta setiap tahunnya namun tidak signifikan karena di daerah tingkat II seperti di kabupaten juga merayakan melasti namun mereka mengirimkan perwakilan untuk hadir dalam upacara ini,” kata Ketua Panitia Pelaksana Upacara Melasti, Nyoman Ngurah Widana.
Sementara itu Ketua Perisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumatera Selatan I Made Gede Armana, rangkaian upacara ini agar umat benar-benar dalam kondisi bersih dan nyaman baik lingkungan maupun dalam kehidupan pribadi agar dapat melaksanakan kewajiban di waktu Nyepi.
“Melasti merupakan pembersihan, secara ritual kita membersihkan alam semesta dengan doa-doa. Secara fisik dilakukan pembersihan si lingkungan kita hidup dan juga membersihkan diri kita sendiri,” terangnya.
Armana melanjutkan, peralatan peralatan yang di arak dan di bersihkan tersebut sebagian akan di larung ke sungai musi selebihnya akan di bersihkan seperti biasa.
“Diharapkan masyarakat hindu bersih setelah melalui ritual ini sehingga dapat terjalinnya keharmonisan,” tuturnya. Armana menambahkan, pelarungan peralatan dan perlengkapan tersebut ke sungai musi karena sungai ataupun danau akan bermuara ke laut yang menurut umat hindu adalah pembersih dan penetralisir alam semesta.
“Upacara tersebut memang kerap dilakukan di Sungai Musi yang terpilih sebagai kehidupan masyarakat Palembang. Kita doakan Sungai Musi supaya benar-benar memberikan berkah dan manfaat bagi masyarakat Sumsel,” tandasnya. (nik)
“Upacara melasti ini merupakan tingkat provinsi dengan jumlah peserta sekitar 400 orang. Memang adanya peningkatan jumlah peserta setiap tahunnya namun tidak signifikan karena di daerah tingkat II seperti di kabupaten juga merayakan melasti namun mereka mengirimkan perwakilan untuk hadir dalam upacara ini,” kata Ketua Panitia Pelaksana Upacara Melasti, Nyoman Ngurah Widana.
Sementara itu Ketua Perisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumatera Selatan I Made Gede Armana, rangkaian upacara ini agar umat benar-benar dalam kondisi bersih dan nyaman baik lingkungan maupun dalam kehidupan pribadi agar dapat melaksanakan kewajiban di waktu Nyepi.
“Melasti merupakan pembersihan, secara ritual kita membersihkan alam semesta dengan doa-doa. Secara fisik dilakukan pembersihan si lingkungan kita hidup dan juga membersihkan diri kita sendiri,” terangnya.
Armana melanjutkan, peralatan peralatan yang di arak dan di bersihkan tersebut sebagian akan di larung ke sungai musi selebihnya akan di bersihkan seperti biasa.
“Diharapkan masyarakat hindu bersih setelah melalui ritual ini sehingga dapat terjalinnya keharmonisan,” tuturnya. Armana menambahkan, pelarungan peralatan dan perlengkapan tersebut ke sungai musi karena sungai ataupun danau akan bermuara ke laut yang menurut umat hindu adalah pembersih dan penetralisir alam semesta.
“Upacara tersebut memang kerap dilakukan di Sungai Musi yang terpilih sebagai kehidupan masyarakat Palembang. Kita doakan Sungai Musi supaya benar-benar memberikan berkah dan manfaat bagi masyarakat Sumsel,” tandasnya. (nik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.000 Undangan Hadiri Pelantikan Gatot
Redaktur : Tim Redaksi