Jemaah Muslim di sebuah masjid di pinggiran kota Adelaide kebanjiran dukungan dari warga setempat, setelah salah satu Muslim diserang pekan lalu.
Setelah sholat subuh pada hari Jumat (22/12/2017), seorang Muslim dipukul di depan Masjid Marion di kawasan Park Holme, orang salah satu warga.
BACA JUGA: Polisi Bubarkan Pesta Natal di Sebuah Pantai Sydney
Korban dipukul setelah menolak menjawab pertanyaan soal konflik Israel-Palestina. Korban hanya menjawab ia tidak memiliki wawasan yang memadai.
Presiden Islamic Society of South Australia, Ahmad Zreika mengatakan sejak insiden itu jemaah masih kebanjiran dukungan, termasuk komentar di jejaring sosial.
BACA JUGA: Ribuan Warga Mabuk Rayakan Natal di Pantai Melbourne
Menurut Ahmad, meski komunitas Muslim sering menghadapi perlakuan rasisme, terutama dalam beberapa tahun terakhir, adanya dukungan dari warga lain seolah menentramkan umat Muslim.
"Sebagai perasaan jika kita adalah bagian dari komunitas, kita tidak terisolasi dan tidak sendirian," katanya.
BACA JUGA: Bayi Buaya Tawaran Kado Natal Unik dari NT
Ahmad Zreika, Presiden Islamic Society of South Australia bersalaman dengan warga.Foto koleksi: Islamic Society of SA
Ahmad mengatakan seorang pria telah datang ke masjid dengan membawa bunga untuk menunjukkan solidaritasnya.
"Ini sangat menyentuh dan berarti bagi kami," kata Ahmad.
"Setiap komunitas memiliki orang yang baik dan jahat."'Pintu kita akan selalu terbuka'
Islamic Society of South Australia mengatakan menerima pesan-pesan di Facebook dari warga non-Muslim yang menawarkan dukungan dan simpati.
"Ada banyak orang Australia yang secara aktif akan membantu, jika ada orang yang membuat masalah di komunitas Anda," tulis seseorang di pesan Facebook tersebut.
Ada pula yang menulis, "Meskipus saya tidak relijius, semua masjid Anda adalah hal yang selalu sakral bagi saya." Masjid Marion berada di kota Adelaide
Koleksi: Islamic Society of SA
Ahmad mengatakan korban juga dipuji karena tidak melakukan pembalasan terhadap penyerangnya.
Tapi menurutnya, meski dukungannya luar biasa, sangat disayangkan jika masyarakat hanya peduli saat ada insiden negatif.
"Ketika sesuatu yang buruk terjadi, semua media datang meliput. Tapi saat kita sedang melakukan hal-hal yang baik, mereka mengatakan bukan hal yang harus diceritakan."
Serangan tersebut bukanlah yang pertama di masjid tahun ini. Insiden sebelumnya pernah ada yang melibatkan pelemparan kepala babi yang dipenggal, dan penghancuran dengan tongkat baseball, serta pelemparan telur.
Ahmad mengatakan keamanan di masjid harus ditingkatkan, namun pihak berwenang belum memutuskan bagaimana caranya.
"Masjid adalah tempat umum dan buka hampir sepanjang waktu," katanya.
"Pintu kita akan selalu terbuka untuk umum."
Diterjemahkan dari artikel aslinya yang bisa dibaca disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... UNHCR Desak Australia Soal Eks Pengungsi Pulau Manus