BALEENDAH-Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Senin (15/4) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Baleendah hanya belasan siswa-siswi peserta UN yang terkena dampak bencana banjir dari 317 peserta UN.
Kepala Sekolah SMAN I Baleendah, Aa Sudaya mengatakan, dari 317 orang siswa peserta UN ini, dipastikan mengikuti UN. Menurutnya, sekitar 13 orang siswa-siswi peserta UN yang memang terkena dampak banjir, namun yang terkena dampak langsung hanya sekitar tiga orang saja.
"Jelas, kami khawatir dengan kondisi alam. Apalagi tadi malam hujan turun cukup besar, tapi Alhamdulilah tidak terjadi apa-apa," kata Aa Sudaya ketika di temui di SMAN I Baleendah, Senin (15/4).
Menurut Sudaya, kekhawatiran yang paling utama jika banjir kembali terjadi, adalah terputusnya akses jalan. Namun, kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Semua siswa dipastikan hadir tepat pada waktunya.
"Iya, kekhawatiran itu justru takut akses jalannya yang terputus, sehingga anak-anak maupun pengawas terlambat atau tidak bisa datang ke sekolah," ungkapnya.
Meski demikian, jika terjadi bencana pun, Sudaya mengaku pihaknya telah mempersiapkan segala kemungkinan. Termasuk menyediakan tempat tidur sekaligus untuk keperluan makan minum untuk siswa yang akan mengikuti UN.
"Alhamdulilah tidak ada siswa yang terpaksa menginap di sekolah. Cuma ada satu orang yang menginap, tapi itupun bukan karena banjir, melainkan memang dia tinggal di mesjid sekolah," tuturnya.
Sudaya menjelaskan, dari 317 orang siswa peserta UN ini terbagi ke dalam beberapa kelas yakni 10 ruangan IPA, 6 IPS dan 1 Bahasa.
"Para siswa ini, selain berasal dari Kecamatan Baleendah, banyak pula yang berasal dari kecamatan yang cukup jauh. Seperti dari Kecamatan Ibun, Ciparay, Kertasari dan beberapa daerah lainnya," pungkasnya. (try)
Kepala Sekolah SMAN I Baleendah, Aa Sudaya mengatakan, dari 317 orang siswa peserta UN ini, dipastikan mengikuti UN. Menurutnya, sekitar 13 orang siswa-siswi peserta UN yang memang terkena dampak banjir, namun yang terkena dampak langsung hanya sekitar tiga orang saja.
"Jelas, kami khawatir dengan kondisi alam. Apalagi tadi malam hujan turun cukup besar, tapi Alhamdulilah tidak terjadi apa-apa," kata Aa Sudaya ketika di temui di SMAN I Baleendah, Senin (15/4).
Menurut Sudaya, kekhawatiran yang paling utama jika banjir kembali terjadi, adalah terputusnya akses jalan. Namun, kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Semua siswa dipastikan hadir tepat pada waktunya.
"Iya, kekhawatiran itu justru takut akses jalannya yang terputus, sehingga anak-anak maupun pengawas terlambat atau tidak bisa datang ke sekolah," ungkapnya.
Meski demikian, jika terjadi bencana pun, Sudaya mengaku pihaknya telah mempersiapkan segala kemungkinan. Termasuk menyediakan tempat tidur sekaligus untuk keperluan makan minum untuk siswa yang akan mengikuti UN.
"Alhamdulilah tidak ada siswa yang terpaksa menginap di sekolah. Cuma ada satu orang yang menginap, tapi itupun bukan karena banjir, melainkan memang dia tinggal di mesjid sekolah," tuturnya.
Sudaya menjelaskan, dari 317 orang siswa peserta UN ini terbagi ke dalam beberapa kelas yakni 10 ruangan IPA, 6 IPS dan 1 Bahasa.
"Para siswa ini, selain berasal dari Kecamatan Baleendah, banyak pula yang berasal dari kecamatan yang cukup jauh. Seperti dari Kecamatan Ibun, Ciparay, Kertasari dan beberapa daerah lainnya," pungkasnya. (try)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Abaikan Dulu Desakan Mundur
Redaktur : Tim Redaksi