Unggul Berkat Penanganan Cepat Badai Sandy

Minggu, 04 November 2012 – 05:05 WIB
CALON presiden (capres) Demokrat yang juga incumbent Barack Obama, 51, terus menjaga keunggulan terhadap rivalnya dari Partai Republik, Mitt Romney, 65, di Negara Bagian Ohio dan Florida. Hal itu terungkap dalam jajak pendapat publik yang terbaru.

Dua negara bagian tersebut merupakan daerah pemilihan kunci untuk memenangkan pilpres AS. Ohio menyediakan 18 suara electoral college, sedangkan Florida 29. Seorang calon harus meraih 270 electoral college untuk memenangi pilpres AS.

Berdasar survei NBC News/Wall Street Journal/ Marist yang diumumkan pada Jumat lalu (2/11), terungkap bahwa menjelang election day pada 6 November ini, Obama masih memimpin enam poin terhadap Romney. Di Ohio, Obama mendapatkan 51 persen dukungan dibandingkan Romney 45 persen.

Di Florida, Obama meraih dukungan 49 persen suara dan Romney 47 persen. Tipisnya keunggulan Obama di Florida itu membuat sejumlah analis melontarkan prediksi bahwa akan terjadi persaingan keras dan sengit di negara bagian dekat Teluk Meksiko atau tenggara AS tersebut. Apalagi, tingkat kesalahan (margin of error) jajak di Florida itu sekitar 2,5 persen. Di Ohio, margin of error 3,1 persen.

Kendati begitu, di dua negara bagian tersebut, Obama mendapat penghargaan tinggi terkait cepatnya penanganan dan upaya pemulihan pasca-amuk Badai Sandy di kawasan East Coast (pantai timur AS). Indikasi itu jelas terlihat jika dibandingkan hasil survei sebelumnya. Saat itu, perolehan suara Romney naik justru sebelum terjadi serangan badai.

Dalam survei yang diadakan di Florida dan Ohio, meski mayoritas responden merupakan kelompok pendukung atau simpatisan Republik, mereka sepakat bahwa penanganan bencana oleh pemerintahan Obama sudah sangat memadai.

Survei di Florida dilaksanakan pada Selasa-Kamis lalu (30/10 hingga 1-11) dengan melibatkan 1.545 responden. Di Ohio, survei dilaksanakan pada Rabu-Kamis (31/10 dan 1/11) dengan melibatkan 971 responden.

Dua survei tersebut juga memperlihatkan kepastian sikap para pemilih. Apalagi, telah berlangsung tiga kali debat capres, keluar dua laporan tentang kondisi lapangan kerja, aksi kampanye yang tak terhitung, dan puluhan juta dolar dana dihabiskan untuk iklan di televisi hanya dalam kurun waktu Oktober.

’’Jika ada dua kandidat dengan pendanaan (kampanye) yang baik, mereka bisa mengeksploitasi kelemahan lawan masing-masing maupun menghabiskan banyak uang untuk menurunkan popularitas rivalnya. Maka, pertarungannya amat ketat,’’ papar Lee Miringoff, direktur Marist Institute for Public Opinion, lembaga yang mengadakan survei itu. ’’Inilah yang kita saksikan di sini,’’ tandasnya. (AFP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesal Suami Jarang Pulang, Istri Gorok Anak Sendiri

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler