Unggul di Survei LPMM, Kaesang-Witjaksono Dinilai Cocok Memimpin Jateng

Kamis, 18 Juli 2024 – 09:21 WIB
Kaesang-Witjaksono unggul masing-masing sebagai cagub maupun cawagub di survei Pilgub Jateng 2024 yang dilakukan LPMM. Foto: ilustrasi/Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menempati urutan teratas hasil survei calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) di Pilkada 2024.

Sementara itu, untuk hasil survei calon Wakil Gubernur Jateng, posisi teratas ditempati Witjaksono, pengusaha asal Kabupaten Pati.

BACA JUGA: DPD Golkar DKI Masih Mendorong Duet Ahmed Zaki - Kaesang di Pilgub Jakarta

Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) pada 5-14 Juni 2024 dengan mewawancarai 1.200 responden melalui telepon.

"Hasil temuan survei LPMM terkait nama Cagub Jawa Tengah sudah mengerucut ke empat nama, yakni Kaesang Pangarep mendapat dukungan 17,4 persen, kemudian Sudaryono 16,8 persen, disusul Ahmad Lutfie (16,1 persen) dan Hendrar Prihadi(15,8 persen) sedangkan tokoh lainya di bawah lima persen," kata Direktur Eksekutif LPMM Alamsyah Wijaya dalam keterangannya yang diterima, Kamis (18/7).

BACA JUGA: Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta Mendampingi Kaesang, Jusuf Hamka: Saya Loyal Perintah Atasan

Dari hasil survei dengan simulasi top of mind, lanjut Alamsyah, elektabilitas pengusaha asal Kabupaten Pati Witjaksono berada di urutan pertama sebagai Cawagub Jateng.

Berikut tingkat elektabilitas tokoh yang disebut oleh responden ketika diminta memilih cawagub Jateng:

1. Witjaksono (29,1 persen)

BACA JUGA: Ini Kata PSI soal Duet Kaesang - Jusuf Hamka di Pilgub Jakarta

2. Taj Yasin (18,8 persen)

3. Sri Mulyani (10,2 persen)

4. Yusuf Chudlori(8,2 persen)

5. Umi Azizah(6,3 persen)

6. Dico Ganinduto(4,9 persen)

7. Raffi Ahmad (3,7 persen)

8. Heru Sudjarmoko(3,3 persen)

9. Riyanta (2,8 persen)

10. Casytha Arriwi (2,3 persen)

Belum memberikan pilihan 10,4 persen

Menurut Alamsyah, tingginya tingkat keterpilihan Witjaksono memiliki hubungan yang signifikan dengan kriteria dan latar belakang kepala daerah yang diinginkan masyarakat Jawa Tengah.

Di mana sebanyak 33,7 persen responden ingin berlatar belakang pengusaha atau wiraswasta seperti Jokowi, sebanyak kalangan pemimpin agama 17,1 persen, kemudian politisi 10,1 persen, kalangan kampus 7,3 persen, dan TNI-Polri-ASN 20,2 persen, selebihnya 11,6 persen.

Dia pun mencoba mensimulasikan pasangan Hendrar Prihadi-Sri Mulyani yang beraliran nasionalis-nasionalis.

Adapun Kaesang dipasangkan dengan Witjaksono yang juga merupakan kader Nadliyin sebagai Ketua Umum SNNU (Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama).

Begitu juga Ahmad Lutfie-Taj Yasin juga dari kalangan Nadliyin.

Berikutnya Sudaryono dan Umi Azizah, di mana Umi Azizah merupakan Ketua Muslimat NU Tegal.

Alamsyah menerangkan dari simulasi empat pasang cagub-cawagub, jika dipasangkan, pasangan Kaesang-Witjaksono patron politiknya nasionalis-Nadliyin memiliki peluang menang tertinggi jika Pilgub Jawa Tengah digelar hari ini.

"Dalam simulasi empat nama pasangan cagub-cawagub hasil survei menunjukan pasangan Kaesang-Witjaksono tingkat keterpilihannya paling tinggi mencapai 34,3 persen jika Pilkada Jateng digelar hari ini," kata Alamsyah.

Di urutan kedua, Sudaryono -Umi Azizah dengan 29,6 persen, kemudian Ahmad Luthfi -Taj Yasin 15,4 persen, pasangan Hendrar Prihadi - Sri Mulyani yang hanya meraih 13,3 persen.

"Kemudian sebanyak 7,4 persen responden masih belum menentukan pilihan mereka," tambahnya.

Sejalan dengan survei tersebut, aktivis Nahdatul Ulama Rikal Dikri Muthahhari menilai pasangan Kaesang-Witjaksono sangat cocok.

"Pertama secara psikologis keduanya Kaesang dan Witjaksono adalah sosok muda dan energik, sudah pasti paham apa yang diinginkan anak muda. Kalau kita melihat kepemimpinan politik di dunia ini, saya kira sudah bergeser ke arah kepempinan kaum muda," ujarnya.

Alasan kedua, kata Rikal, di Indonesia selalu ada kombinasi antara kaum nasionanalis dan religius.

"Kalau mengarah kepada ungkapan Kiai Maemun Zubair bahwa pemimpin Indonesia baik itu negara atau pun wilayah-wilayahnya harus selalu dipimpin oleh sosok nasionalis dan religius," ucapnya.

Menurut Rikal, jika Kaesang dicalonkan di Pilgub Jateng, dia meyakini Jokowi effect cukup kuat, seperti pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Terlebih, lanjut dia, sosok Kaesang adalah putera dari Presiden Jokowi yang kenasionalismeannya tidak perlu ditanyakan.

"Kaesang sosok nasionalis entrepreuneur dan Witjaksono sosok religius yang lahir dari rahim NU yang juga sosok entrepreneur sukses," imbuhnya.

Ketiga, kata Rikal lagi, menyandingkan Kaesang dan Witjaksono merupakan pilihan paling ideal.

Keduanya memiliki latar belakang yang hampir sama, yakni sama-sama dari keluarga sederhana dan juga sebagai pengusaha.

"Barang tentu yang dibutuhkan generasi bangsa ke depan adalah kemandirian ekonomi. Kaesang dan Witjaksono menjadi solusi bagi Jateng yang mungkin tingkat kemiskinannya cukup tinggi," tegasnya.

Senada disampaikan pengamat politik Indra J Piliang yang mengatakan Jateng adalah lumbung bagi kalangan nasionalis.

Episentrum dari kelompok yang melihat kepentingan nasional di atas kepentingan yang lain.

Begitu juga dalam pemilu 2024, partai-partai nasionalis mendapatkan kursi mayoritas di Jateng.

"Kehadiran Kaesang-Witjaksono membuka alternatif paling unggul untuk kalangan nasionalis-religius ini sekaligus mengandalkan pengaruh Jokowi yang kuat di Jawa Tengah. Walau secara politik, pasangan Kaesang-Witjaksono ini tentu berdasarkan keputusan masing-masing partai politik yang bakal mengusung," ungkap Indra. (mar1/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler