Unika Atma Jaya Kukuhkan Prof. Djomo Setyanto jadi Guru Besar Mekanika Material

Sabtu, 25 November 2023 – 07:46 WIB
Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto, M.Sc., IPU, ACPE, APEC Eng., sebagai Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material. Foto: dok Unika Atma Jaya

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan Guru Besar pada 2023.

Kali ini, Unika Atma Jaya mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto, M.Sc., IPU, ACPE, APEC Eng., sebagai Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material dari Fakultas Teknik, di Ruang Serbaguna, Kampus BSD, Tangerang pada Jumat (24/11).

BACA JUGA: Unika Atma Jaya Dukung Pusat Karier Urai Masalah Pengangguran

Prosesi pengukuhan Guru Besar dibuka oleh Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko, dan dipimpin oleh Ketua Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya, Prof. Aloisius Agus Nugroho.

Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko mengatakan materi yang dikembangan Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto bersama dengan Fakultas Teknik diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan peran industri manufaktur.

BACA JUGA: Unika Atma Jaya Tebar Beasiswa Total Rp 30 Miliar

"Dengan ini secara resmi Unika Atma Jaya menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar menjadi 28 Guru Besar tetap," ungkap Dr. Agus.

Dia berharap penetapan Guru Besar itu dapat menjadi penyemangat dosen-dosen tetap lainnya di Unika Atma Jaya untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berjuang untuk menjadi Guru Besar.

Saat pengukuhan, Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto menyampaikan Orasi Ilmiah dengan judul, Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri.

Prof. Djoko menjelaskan industri manufaktur komposit polimer khususnya komposit GFRP di Indonesia kian penting seiring dengan perkembangan konstruksi.

Hal ini menunjukan kemajuan dan pencapaian bangsa dalam inovasi, keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi. 

Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia wajib menjadi tuan rumah di negara sendiri.

"Industri nasional memiliki kelebihan dibandingkan pelaku industri dari manca negara," katanya.

Menurut Djoko, kemampuan memberikan layanan keinjiniringan dengan kecepatan penyediaan material, dan perawatan yang cepat dan akurat sesuai karakteristik kebutuhan lokal menjadi satu kelebihan yang dimiliki pelaku industri nasional. 

Selain itu, kemampuan untuk proaktif dengan menawarkan produk-produk baru tanpa harus menunggu permintaan dari pengguna menjadi kelebihan yang ditawarkan.

Djoko mengatakan untuk mendorong kemajuan industri manufaktur material komposit polimer di Indonesia, perguruan tinggi berperan untuk mengembangkan tenaga ahli yang terampil. 

Oleh karena itu, dengan membina bakat melalui pendidikan dan program pelatihan serta lokakarya pengembangan keterampilan. 

Hal ini tidak hanya memperkuat sumber daya manusia di industri ini tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

“Perguruan tinggi berperan nyata untuk membantu industri manufaktur komposit nasional agar mampu mengatasi tantangan-tantangannya dan sekaligus mampu memanfaatkan peluang pasar,” ungkap Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material, Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto, dalam orasi ilmiah Pengukuhan Guru Besar Unika Atma Jaya.

Prof. Djoko menambahkan kolaborasi secara aktif harus dilakukan dengan universitas sebagai pusat penelitian untuk mendorong inovasi, pengembangan keterampilan, dan praktik berkelanjutan.

Kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi mendorong inisiatif penelitian kolaboratif. 

Menurutnya, melalui kerja sama yang erat dengan dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi, industri manufaktur mendapatkan akses terhadap teknologi mutakhir dan kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga memungkinkan pengembangan material komposit polimer inovatif yang mampu menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang.

"Kolaborasi perguruan tinggi dan industri, kurikulum yang ada di Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya menjadi lebih adaptif untuk memastikan bahwa program pendidikan tinggi selaras dengan kebutuhan industri," katanya.

Selain itu, upaya kolaboratif ini memastikan bahwa lulusan dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berkontribusi secara efektif pada sektor manufaktur komposit polimer saat memasuki dunia kerja.

Pengalaman praktis dan langsung dalam industri, tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi dunia nyata tetapi juga berfungsi sebagai sumber tenaga kerja untuk sektor komposit polimer. 

"Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya dalam upaya kolaboratif ini, bekerja sama dengan mitra industri untuk mendorong keunggulan dan inovasi lulusannya dalam sektor manufaktur," pungkas Prof. Djoko.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler