University of Canberra (UC) di ibukota Australia mengakui pihaknya kebobolan oleh perilaku korup agen pendidikan yang menyalurkan mahasiswa internasional.

Laporan investigasi Four Corners yang ditayangkan ABC mengungkap praktek korup agen pendidikan di berbagai negara yang menyalurkan calon mahasiswa ke berbagai universitas di Australia.

BACA JUGA: Dari Saigon ke Sydney: Kisah Anak Adopsi Mencari Ibu Kandungnya

Di sisi lain, laporan ABC ini juga mengungkap tekanan yang dialami berbagai universitas di Australia dewasa ini untuk menerima mahasiswa internasional, terutama karena pemasukan yang besar dari sektor ini.

Kini University of Canberra menyatakan telah membatalkan sejumlah kontrak dengan agen pendidikan karena agen tersebut terbukti melakukan praktek tidak etis.

BACA JUGA: Ada Perpustakaan, Penumpang di Stasiun ini Kembali Saling Bertegur Sapa

Pihak universitas tidak bersedia menjelaskan bentuk perilaku tidak etis itu dengan dalih UU privacy.

Universitas lainnya di Canberra, Australian National University (ANU) secara terpisah kepada ABC mengatakan tidak pernah membatalkan kontrak dengan agen pendidikan.

BACA JUGA: Meningkat Kasus Percobaan Bunuh Diri di kalangan Anak dan Remaja Australia

Menurut hasil investigasi ABC sejumlah agen pendidikan melakukan pemalsuan dokumen pendukung bagi calon mahasiswa baru yang mereka salurkan ke berbagai perguruan tinggi di Australia.

Di sisi lain kalangan universitas ditengarai meluluskan mahasiswanya dengan cara mempermudah kelulusan bagi mahasiswa internasional.

Laporan ABC juga menyoroti batas kemampuan berbahasa Inggris yang berlaku di kalangan mahasiswa internasional.

Seperti diketahui, terdapat sejumlah alat ukur kemampuan berbahasa Inggris yang diakui, dua di antaranya adalah sistem International English Language Testing System (IELTS) dan Test Of English as a Foreign Language (TOEFL).

Semua mahasiswa internasional yang ingin kuliah di Australia diwajibkan mengikuti tes ini, namun kebanyakan universitas itu membebaskan jenis tes yang ingin mereka lakukan.

University of Canberra misalnya, membuat sendiri standar tes IELTS, yang secara umum sama saja dengan universitas lainnya.

Skor IELTS diukur dari rentang level 0 ke 9, dengan kemungkinan skor setengah misalnya 5,5 atau 6,5.

Peserta tes diberi skor rata-rata dari empat kemampuan yang diukur, yaitu membaca, mendengarkan, berbicara, dan menulis.

Di University of Canberra syarat untuk diterima adalah skor rata-rata IELTS adalah 6,0 dengan skor tunggal untuk setiap kemampuan minimal 5,5. Kecuali untuk jurusan tertentu yang mensyaratkan IELTS lebih tinggi, seperti Fakultas Hukum dan Farmasi.

Namun, data penerimaan mahasiswa baru di universitas itu menunjukkan bahwa syarat skor TOEFL yang diberlakukan termasuk yang paling rendah dibandingkan perguruan tinggi lainnya di Canberra.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Hari Anzac, Pelaku Teror Berencana Rampas Senjata Polisi dan Tembak Warga

Berita Terkait